Surakarta, TeropongJakarta.com – Linda Darrow, seorang atlet Mixed Martial Arts (MMA) berbakat asal Surakarta, telah menunjukkan prestasi luar biasa di kancah nasional dan internasional. Dalam wawancara eksklusif, Linda berbagi perjalanan kariernya yang inspiratif dan visi pengembangan akademi bela diri yang didirikan suami, Yohan Mulia Legowo dan Linda ikut mengelolanya.
“Saya memulai karier dari seorang atlet amatir di bidang Boxing dan Wushu Sanda. Keinginan untuk meraih prestasi lebih dari sekadar amatir mendorong saya untuk beralih ke MMA,” ungkap Linda. Tahun 2016 menjadi titik balik dalam kariernya ketika ia bertarung di ajang MMA nasional di Jakarta. Di sana, promotor Onepride MMA menawarkan kesempatan untuk bergabung, dan Linda pun menang tanpa terkalahkan di Indonesia.
Linda berhasil menjadi pemegang sabuk Women Straw Weight Onepride MMA dan mendapatkan beasiswa berlatih di UFC Las Vegas. “Setelah itu, saya mencoba naik level dengan mengikuti kompetisi di Onechampionship MMA,” jelasnya. Kesuksesan ini membuka pintu bagi Linda untuk berkompetisi di berbagai ajang internasional.
Motivasi utama Linda untuk tetap aktif sebagai atlet dan mengembangkan Camp HAN FIGHTING ACADEMY adalah kecintaannya terhadap bela diri. “Bela diri sudah menjadi darah daging dan candu bagi saya. Saya ingin menginspirasi wanita di Indonesia bahwa kita juga bisa berprestasi dan berkarya sebagai fighter atau atlet bela diri,” tuturnya dengan semangat.
Camp HAN FIGHTING ACADEMY, yang didirikan suaminya dan saya ikut mengelolanya, memiliki visi dan misi yang jelas. “Kami bercita-cita memiliki fighter yang akan mewakili Indonesia ke kancah internasional dan dunia. Oleh karena itu, kami memotivasi diri dengan memiliki program pembibitan atlet dari usia dini,” terang Linda. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi atlet bela diri yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global.
Dalam hal dukungan, suaminya, Yohan Mulia Legowo, memberikan kebebasan penuh bagi Linda untuk mengembangkan akademi ini. “Yohan sangat suportif dan bahkan saya diberikan kebebasan untuk berkarya lebih dalam pengembangan camp, termasuk dalam kepelatihan fisik untuk mensuport atlet yang serius di Han Fighting Academy,” ujar Linda dengan rasa syukur.
Mengelola Camp HAN FIGHTING ACADEMY tentu tidak tanpa tantangan. “Karena Camp Han Fighting Academy di Indonesia cukup terkenal, persaingan antar atlet cukup ketat. Banyak cerita yang bukan real tentang saya, tapi saya menanggapinya dengan wajar karena semua orang butuh proses untuk sukses,” kata Linda sambil tertawa. Ia menambahkan bahwa dukungan keluarga dan rekan-rekan sangat membantunya melewati berbagai tantangan tersebut.
Untuk masa depan, Linda memiliki rencana khusus untuk pengembangan akademi ini. “Kami berencana meningkatkan bisnis di camp, pembibitan atlet, dan saya pun masih berlatih untuk persiapan fight di tahun 2025 dan seterusnya,” jelasnya. Fokusnya adalah memastikan akademi terus berkembang dan menjadi pusat pelatihan bela diri terkemuka di Indonesia.
Melihat perkembangan MMA di Indonesia, Linda sangat optimis. “Perkembangan MMA di Indonesia sudah sangat bagus karena sudah banyak promotor yang membuat event dan jam terbang semua atlet/fighter Indonesia juga lebih terasah dan terarah,” katanya. Ia percaya bahwa masa depan MMA di Indonesia akan semakin cerah dengan adanya dukungan dari berbagai pihak.
Linda berharap pemerintah lebih mendukung atlet MMA profesional. “Harapan saya ke depan untuk olahraga ini adalah agar semua bela diri lebih disupport dan diperhatikan. Atlet/fighter MMA profesional juga membawa bendera Indonesia ke ajang-ajang internasional. Tolong di-support dan diperhatikan agar lebih banyak lagi prestasi MMA profesional di Indonesia yang makin maju dan membanggakan,” harap Linda.
Dengan perjalanan karier yang penuh dedikasi dan semangat, Linda Darrow tidak hanya menjadi inspirasi bagi banyak wanita di Indonesia, tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung internasional. Camp HAN FIGHTING ACADEMY terus berkembang dengan visi besar untuk mencetak atlet-atlet berprestasi yang mampu bersaing di kancah dunia. Komitmen Linda dan Yohan untuk mengembangkan akademi ini menjadi bukti nyata kecintaan mereka terhadap dunia bela diri.
Akademi ini juga aktif mengadakan berbagai seminar dan pelatihan untuk masyarakat umum, dengan tujuan memperkenalkan dan mengedukasi tentang pentingnya bela diri. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa bela diri bukan hanya tentang pertarungan, tetapi juga tentang disiplin, kesehatan, dan keamanan diri,” jelas Linda.
Ke depan, Linda berencana untuk memperluas jaringan akademi ke berbagai kota di Indonesia. “Kami ingin membangun cabang-cabang akademi di kota-kota besar lainnya, sehingga lebih banyak orang bisa mendapatkan manfaat dari program kami,” ujarnya. Dengan demikian, visi Linda untuk memperluas pengaruh bela diri di Indonesia semakin nyata.
Dedikasi Linda dalam MMA dan pengembangan akademi bela diri ini telah menginspirasi banyak orang, terutama kaum wanita, untuk berani bermimpi dan bekerja keras mengejar impian mereka. “Saya ingin semua wanita di Indonesia percaya bahwa mereka bisa mencapai apa saja yang mereka impikan, asalkan mereka berani mencoba dan tidak takut gagal,” tutup Linda dengan senyuman penuh harapan.
Leave a Reply