
KENDARI, TeropongJakarta.com – Di tengah tren olahraga yang kian marak di media sosial, Feliz Lawude muncul sebagai figur pelari perempuan asal Kendari yang memaknai lari lebih dari sekadar gaya hidup. Bagi Feliz, olahraga lari adalah bentuk komitmen pada tubuh, kesehatan, dan konsistensi diri.
Motivasi utama Feliz dalam berlari bukan semata podium atau prestasi. Ia menekankan pentingnya tetap produktif dan sehat melalui rutinitas latihan yang konsisten. “Podium itu memang menyenangkan, tapi buat saya, yang utama adalah tubuh tetap bugar dan jiwa tetap semangat,” katanya.
Dalam dunia olahraga, terutama cabang lari, Feliz melihat adanya peningkatan signifikan dalam partisipasi pelari perempuan. Ia menyebut hal ini sebagai indikator positif bahwa perempuan mulai sadar pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran melalui olahraga.

“Perempuan kini tak hanya jadi penonton. Mereka ikut turun ke lapangan, menyadari bahwa olahraga, terutama lari, sangat bermanfaat untuk kesehatan dan daya tahan tubuh,” ujar Feliz saat ditemui usai latihan di salah satu jalur lari favorit di Kendari.
Sebagai seorang pelari perempuan dari Kendari, Feliz menyadari bahwa tidak mudah membangun konsistensi. Namun, ia membuktikan bahwa hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Dengan latihan yang teratur, pola tidur yang cukup, serta konsumsi makanan dan minuman yang sesuai kebutuhan, Feliz mampu mempertahankan performanya di berbagai lomba.
“Saya tidak punya strategi khusus. Kuncinya hanya tiga: konsisten latihan, istirahat cukup, dan paham apa yang dibutuhkan tubuh,” tambahnya. Pendekatan ini menjadi dasar bagi Feliz untuk terus melaju, baik di lintasan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Media sosial juga memiliki peran besar dalam perjalanan Feliz sebagai atlet. Ia menyebut media sosial sebagai sumber motivasi dan informasi, terutama mengenai teknik berlari, jadwal lomba, hingga asupan nutrisi yang tepat. “Dari medsos, saya jadi makin semangat untuk naik podium. Sekaligus belajar dari pelari-pelari lain yang saya ikuti,” jelasnya.
Meski demikian, Feliz menyoroti pentingnya tidak terjebak dalam tren olahraga yang sekadar mengikuti arus media sosial atau tren FOMO (Fear of Missing Out). Ia mengingatkan bahwa olahraga bukan tentang tampil, tapi tentang keberlanjutan dan komitmen.
“Banyak yang ikut lari cuma karena ramai di medsos. Padahal, olahraga harusnya jadi rutinitas, bukan euforia sesaat,” tegas Feliz. Ia ingin mengajak generasi muda untuk melihat olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang dibangun dari niat dan kesadaran, bukan tekanan sosial.

Lewat kiprahnya sebagai pelari perempuan asal Kendari, Feliz berharap bisa menjadi contoh bahwa perempuan juga bisa bersaing, berprestasi, dan berdampak di dunia olahraga. “Peran perempuan dalam olahraga sangat penting. Kita bukan pelengkap, tapi penggerak,” katanya.
Feliz juga dikenal karena gaya komunikasinya yang tajam namun inspiratif. Dalam salah satu unggahan Instagram-nya, ia menulis kalimat yang viral di kalangan komunitas lari: “Bukan saatnya berlari cantik, tapi yang cantik yang berlari.” Kalimat itu ia gunakan sebagai pengingat bahwa performa dan komitmen jauh lebih penting dari penampilan luar.
Dengan semangat yang terus menyala dan konsistensi yang ia jaga, Feliz Lawude perlahan tapi pasti menjelma menjadi simbol pelari perempuan Kendari yang menginspirasi. Ia adalah contoh nyata bahwa olahraga bisa menjadi jalan untuk membangun karakter, bukan hanya fisik.