
Malang, TeropongJakarta.com – Di lereng perbukitan sekitar Malang, suara raungan mesin trail menggelegar membelah hutan pinus. Di tengah debu dan jalur terjal, seorang perempuan mungil dengan tinggi hanya 148 sentimeter terlihat cekatan mengendalikan motornya. Dialah Intan Putri, perempuan muda asal Malang yang kini jadi sorotan di dunia motor trail.
Intan bukan sekadar rider biasa. Ia adalah representasi dari semangat baru bahwa perempuan juga bisa menaklukkan hobi ekstrem seperti trail. “Awalnya cuma coba-coba lima tahun lalu. Tapi ternyata nagih! Apalagi kalau udah di jalur, ada rasa puas tersendiri,” kata Intan saat ditemui di salah satu jalur latihan komunitas.
Apa yang dimulai sebagai hobi kini berkembang menjadi misi. Lewat akun Instagram pribadinya, Intan rutin membagikan aktivitasnya di dunia trail. Tujuannya sederhana: mengajak lebih banyak perempuan untuk ikut menjajal sensasi berkendara di alam bebas. “Aku pengin cewek-cewek tahu, kalau trail itu nggak cuma buat cowok. Kita juga bisa keren di atas motor,” tegasnya.

Konten yang ia buat bukan sekadar estetika. Ada pesan keberanian, ketekunan, dan semangat berbagi yang konsisten. Tak heran jika kemudian merek-merek lokal dan nasional mulai meliriknya. “Pernah beberapa kali diajak kerja sama endorse atau review produk. Biasanya aku pastikan konsepnya sesuai value-ku dulu,” jelas Intan, yang kini rutin berinteraksi dengan followers dan pelaku industri otomotif.
Menurutnya, media sosial adalah alat penting untuk membangun branding personal. Dengan konsistensi, seseorang bisa dikenal luas bahkan tanpa tampil di televisi. “Media sosial itu jembatan. Dari sana, aku bisa dapat peluang baru, mulai dari komunitas, kolaborasi konten, sampai rencana bisnis,” ujarnya.
Kini Intan tak lagi melihat trail hanya sebagai kesenangan pribadi. Ia punya rencana besar: menjadikan hobi motor trail sebagai peluang usaha. Ia tengah membangun jaringan komunitas perempuan penggemar trail dan mengembangkan ide-ide untuk konten edukatif dan produk digital yang relevan. “Cewek main motor trail itu bisa banget jadi tren. Apalagi kalau ada komunitas yang saling dukung,” katanya antusias.

Dari pengamatan Intan, minat perempuan muda terhadap aktivitas outdoor semakin tinggi. Ia percaya, motor trail bisa menjadi gaya hidup baru di kalangan anak muda. “Ini bukan sekadar olahraga ekstrem, tapi bagian dari identitas dan kebebasan berekspresi,” tambahnya.
Ia pun mulai merancang strategi bisnis kecil-kecilan: dari penjualan apparel bertema trail, pembuatan video tutorial, sampai pengelolaan event komunitas. Semua itu berawal dari satu keyakinan bahwa hobi bisa dikelola menjadi penghasilan yang berkelanjutan. “Kalau ditekuni, bisa kok jadi ladang usaha yang seru,” katanya.
Meski tubuhnya mungil, Intan tak pernah merasa kecil. Di dunia yang masih kerap memandang sebelah mata perempuan di arena otomotif, ia hadir sebagai bukti bahwa kemampuan tak ditentukan oleh ukuran badan. “Trail itu soal teknik, fokus, dan hati. Nggak peduli tinggi badanmu berapa,” ujarnya sambil tersenyum.

Dengan kombinasi antara semangat berkendara dan kecakapan digital, Intan kini menjadi salah satu penggerak komunitas trail perempuan di Malang. Ia terus mengajak cewek-cewek untuk berani mencoba, berani gagal, dan berani berkembang. “Yang penting jalan dulu. Nanti ketemu jalurnya sendiri,” katanya.
Jejak roda motornya mungkin akan hilang terhapus hujan. Tapi semangat yang ia tebarkan terus tumbuh di benak para perempuan muda yang mulai percaya bahwa mereka juga bisa. Dari Malang, Intan Putri melaju tanpa ragu, menaklukkan jalur demi jalur dengan keyakinan dan mimpi.