
Kudus, TeropongJakarta.com – Bagi Aulia, lari telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Wanita asal Kota Kretek ini menganggap lari bukan sekadar hobi, melainkan sebuah bentuk cinta dan gaya hidup yang mengubahnya secara mendalam.
Perjalanan Aulia dalam dunia lari dimulai sebagai upaya untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat. Namun seiring waktu, ia menyadari bahwa lari memberinya manfaat jauh lebih besar dari sekadar kebugaran fisik. “Lari mengajarkan saya disiplin yang luar biasa,” ujarnya.
Dulu, Aulia mengaku sering bangun siang dan kurang tepat waktu. Kini, rutinitas larinya memaksanya bangun sebelum subuh setiap hari. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi jadwal larinya, tapi seluruh ritme kehidupannya menjadi lebih teratur.

Tak hanya soal disiplin, Aulia menemukan bahwa lari menjadi terapi efektif untuk kesehatan mentalnya. “Ketika stres melanda, lari selalu menjadi solusi. Setelah berlari, pikiran menjadi lebih jernih dan mood membaik,” tuturnya.
Konsistensinya dalam berlari membawa Aulia pada komunitas Kudus Runners. Di sana, ia bertemu banyak orang dengan passion yang sama. “Komunitas ini menjadi keluarga kedua saya,” kata Aulia tentang kelompok yang selalu memberinya dukungan.
Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Ketika beralih ke trail running, Aulia menghadapi tantangan baru. Medan yang tidak rata, tanjakan terjal, dan cuaca tak menentu menjadi ujian tersendiri baginya.

“Trail running benar-benar menguji mental dan fisik,” akunya. Untuk menghadapinya, Aulia melakukan latihan khusus untuk meningkatkan kekuatan, stamina, dan keseimbangan tubuhnya.
Bagi pemula yang ingin mengikuti jejaknya, Aulia menekankan pentingnya memulai secara bertahap. “Jangan terburu-buru. Mulailah dengan jarak pendek dan kecepatan yang nyaman,” sarannya.
Ia juga menyarankan untuk tidak mengabaikan pemanasan dan memilih perlengkapan yang tepat. “Sepatu yang sesuai sangat penting untuk mencegah cedera,” jelas Aulia yang kerap membagikan pengalamannya di media sosial.

Di balik kutipan “My Love” yang sering ia unggah, tersimpan makna mendalam. “Itu adalah penghormatan untuk orang-orang terkasih yang selalu mendukung perjalanan lari saya,” ungkapnya penuh makna.
Sedangkan tagline “Lari terus” yang kerap ia gunakan mencerminkan filosofi hidupnya. “Lari mengajarkan saya untuk terus bergerak maju, baik dalam olahraga maupun kehidupan,” papar Aulia.
Terakhir, Aulia berpesan: “Nikmati setiap prosesnya. Lari seharusnya membawa kebahagiaan, bukan beban.” Pesan sederhana yang mengandung makna mendalam dari seorang pelari yang telah menemukan cinta sejati dalam setiap langkahnya.