
Yogyakarta, TeropongJakarta.com – Karisa Dira, seorang mahasiswi psikologi di salah satu universitas di Yogyakarta, menjalani kehidupan yang penuh dinamika. Di pagi hingga sore hari, ia fokus pada perkuliahan, lalu melanjutkan aktivitasnya dengan menjaga warung hingga malam. Di sela-sela waktu luangnya pada akhir pekan, ia menyalurkan minatnya di dunia modeling dan photoshoot.
“Setiap hari aku kuliah dari pagi sampai sore, lalu lanjut bantu jaga warung sampai malam. Kalau ada waktu luang di weekend, aku sempatin buat photoshoot,” ujar Karisa.
Bagi Karisa, kesehariannya bukan hanya soal kesibukan, tetapi juga tentang bagaimana ia bisa mengatur waktu dengan efektif. Manajemen waktu menjadi tantangan terbesar dalam menjalankan semua aktivitasnya.
“Capek pasti ada, tapi yang penting adalah bagaimana membagi waktu dengan baik. Kalau lagi benar-benar lelah, aku biasanya hanya fokus kuliah dan jaga warung, tanpa mengambil job modeling atau main dengan teman-teman,” tambahnya.

Tak hanya sekadar mencari pengalaman, pekerjaan di bidang F&B yang dijalaninya juga menjadi ajang pembelajaran untuk memahami seluk-beluk dunia usaha. Ia menganggap pekerjaannya sebagai kesempatan untuk memahami tantangan dan keuntungan memiliki bisnis sendiri.
“Saya anggap ini sebagai pengalaman berharga. Saya jadi tahu bagaimana jatuh bangunnya sebuah usaha, kendala yang muncul, serta cara mengatasinya,” jelas Karisa.
Sementara itu, dunia modeling yang digelutinya lebih didasari oleh hobi dan ketertarikan pribadi. Ia senang berada di depan kamera dan berharap bisa meniti karier sebagai influencer fashion di masa depan. “Aku memang suka foto-foto. Kalau dapat hasil yang bagus dan bisa diposting, rasanya ada kepuasan tersendiri,” ungkapnya.
Meski menjalani berbagai peran sekaligus, Karisa mengaku tetap merasa puas ketika ia bisa menyeimbangkan semua aktivitasnya dengan baik. Mampu menyelesaikan kuliah dengan tetap aktif bekerja dan berkarya menjadi kepuasan tersendiri baginya.

“Puas banget kalau bisa membagi waktu dengan baik. Ketika semuanya berjalan seimbang dan ada hasil yang didapat, itu memberikan rasa bangga terhadap diri sendiri,” katanya.
Namun, perjalanan ini tentu tidak selalu mudah. Work-life balance menjadi tantangan utama, apalagi dengan jadwal yang padat dan tuntutan akademik yang tinggi.
“Jujur, kuliah sambil kerja setiap hari itu berat. Tapi kebetulan aku anak psikologi, jadi aku belajar bagaimana mengelola emosi dengan lebih baik. Itu sangat membantu,” tambahnya.
Di sisi lain, Karisa mengaku bahwa dukungan yang ia terima tidak selalu besar. Namun, hal itu tidak menghambatnya untuk terus maju. Ia percaya bahwa setiap keputusan yang diambil harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

“Aku selalu pegang prinsip, jalani apa yang ada di depan mata. Hadapi semua tantangan dan risikonya, karena ini adalah keputusan yang aku ambil secara sadar,” tegasnya.
Sebagai seseorang yang menjalani berbagai peran sekaligus, Karisa memiliki beberapa tips bagi mereka yang ingin melakukan hal serupa. Menurutnya, kunci utama adalah manajemen waktu yang baik dan kemampuan menentukan prioritas.
“Yang paling penting adalah pintar-pintar mengatur waktu dan menetapkan prioritas. Bagiku, kuliah tetap nomor satu, jadi jangan sampai pekerjaan menghambat pendidikan,” jelasnya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memiliki prinsip kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Menjaga kesehatan mental juga menjadi bagian penting dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
“Jangan mudah ikut-ikutan orang lain. Kalau teman-teman suka nongkrong, kita harus bisa membatasi diri supaya tetap bisa menjaga keseimbangan hidup. Mental health juga harus dijaga, jangan terlalu berharap pada orang lain karena pada akhirnya, kita sendiri yang menjalani semuanya,” tutupnya.
Di tengah segala keterbatasan dan tantangan, Karisa Dira berhasil membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan manajemen waktu yang baik, seseorang bisa menjalani berbagai peran sekaligus. Ia adalah contoh nyata bahwa kesuksesan bukan hanya tentang satu jalur, tetapi bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan kehidupan akademik, pekerjaan, dan passion yang dijalani.