
Lampung Utara, TeropongJakarta.com – Dunia modeling sering dianggap penuh batasan bagi perempuan berhijab. Namun, Nadia Lavela, gadis asal Bukit Kemuning, membuktikan bahwa hijab bukanlah penghalang untuk bersinar. Dari sekadar ingin belajar, ia kini sukses menyandang gelar Putri Hijab Berbakat Lampung 2024, sebuah pencapaian yang bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Semua bermula ketika Nadia duduk di semester empat perkuliahan. Ketertarikannya pada dunia modeling membawanya mencari tempat belajar yang tetap sejalan dengan prinsipnya sebagai seorang muslimah. Pencarian itu akhirnya mempertemukannya dengan Putri Hijab Academy (PHA), sebuah komunitas yang membuka matanya terhadap industri modeling berhijab dan dunia digital.
Namun, saat pertama kali mendapat dorongan untuk mengikuti audisi Putri Hijab Lampung, Nadia justru diliputi keraguan. “Aku merasa belum siap dan memilih mundur,” kenangnya. Ia hampir menyerah, berpikir bahwa dunia modeling mungkin bukan jalannya.

Tapi mimpi sejati tak pernah mati. Setahun kemudian, ia menyadari bahwa ilmu yang ia dapatkan di PHA akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan. Dengan tekad baru, Nadia pun mendaftar kembali untuk audisi Putri Hijab Lampung 2024.
“Aku gugup karena ini pertama kalinya aku ikut beauty pageant, tapi aku percaya kalau aku bisa,” ujar Nadia. Keyakinan inilah yang akhirnya membawanya masuk Top 25 Putri Hijab Lampung.
Namun, tantangan sebenarnya datang saat menghadapi penilaian juri. Nadia harus menunjukkan bahwa ia bukan sekadar peserta, tetapi sosok yang layak berada di panggung tersebut. Dengan kerja keras dan keyakinan, ia berhasil memenangkan gelar Putri Hijab Berbakat Lampung 2024.
Baginya, kemenangan ini bukan hanya tentang bakat, tetapi juga tentang keteguhan hati dan kerja keras. “Aku nggak mungkin sampai di titik ini tanpa dukungan orang tua, kakak, adik, dan teman-teman,” katanya penuh syukur.

Di balik kemenangan ini, Nadia menghadapi tantangan lain konsistensi dalam berhijab di dunia fashion yang terus berkembang. “Kadang aku merasa insecure dan takut tergoda dengan tren hijab yang tidak sesuai syariat,” ungkapnya jujur.
Meski begitu, ia tetap teguh pada prinsipnya. “Aku berusaha menggunakan hijab sebagaimana mestinya, tanpa mengorbankan nilai-nilai yang aku pegang,” tegasnya.
Selain modeling, Nadia juga aktif sebagai content creator di bidang fashion dan beauty. Ketertarikannya pada dunia makeup dan gaya berpakaian sudah ada sejak sekolah, dan kini ia ingin berbagi ilmunya kepada lebih banyak orang.

Namun, membagi waktu antara modeling, pembuatan konten, dan skripsi di semester akhir bukanlah hal mudah. “Aku harus pintar membagi waktu dan memilah mana yang lebih penting. Jika ada yang belum tercapai, aku harus ikhlas dan tetap berusaha,” tuturnya.
Sebagai content creator, Nadia sangat selektif dalam berbagi informasi, terutama terkait produk kecantikan. “Sebelum aku share, aku selalu cek apakah produk itu sudah terdaftar resmi dan aman atau tidak,” katanya tegas. Baginya, seorang content creator harus bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi agar tidak menyesatkan audiens.
Dengan semangat dan konsistensinya, Nadia Lavela siap melangkah lebih jauh. Ia ingin dikenal bukan hanya sebagai model berhijab, tetapi juga sebagai sosok yang menginspirasi perempuan muda untuk percaya diri berkarya tanpa melepas identitas mereka sebagai muslimah.

“Untuk kalian di luar sana, kalian pasti bisa meraih semua hal yang kalian impikan. Nggak apa-apa gagal, tapi bangkit lagi. Nggak apa-apa insecure, tapi ingat, kamu itu cantik. Kalau ada yang merendahkanmu, dengarkan, tapi jangan dimasukkan ke hati. Jadikan itu motivasi untuk berkembang. Aku percaya, kamu layak mendapatkan yang terbaik. Bangkitlah dengan kepercayaan diri kamu!”
Dari panggung modeling hingga layar digital, Nadia Lavela telah membuktikan bahwa hijab bukanlah batasan, melainkan identitas yang bisa bersinar.