
Jakarta, TeropongJakarta.com – Anggota DPD RI asal Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni, menyampaikan imbauan penting bagi perempuan Indonesia dalam rangka peringatan Hari Kartini 2025. Lewat akun Instagram resminya @aji_mawar, Aji mengajak perempuan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) sebelum menikah.
“Sebagai anggota DPD RI, saya mengimbau kepada para perempuan Indonesia untuk bisa menyelesaikan pendidikan S1 sebelum menikah,” tulis Aji dalam unggahan bertema Kartini Masa Kini: Terus Berkontribusi dan Menginspirasi Lewat Aksi, Senin, 21 April 2025.
Menurutnya, pendidikan bukan hanya dibutuhkan untuk kepentingan karier, tetapi juga untuk mendukung peran perempuan sebagai ibu dalam keluarga. Ia menegaskan bahwa ibu yang berpendidikan akan lebih siap dalam membentuk generasi bangsa yang berkualitas.
“Menjadi ibu pun harus memiliki pendidikan yang baik. Sehingga bisa melahirkan dan mendidik anak Indonesia yang tangguh dan berkualitas; menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Aji.
Unggahan tersebut menampilkan Aji mengenakan busana adat modern dengan latar bunga khas Kartini, serta kutipan yang memperkuat pesan tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan bangsa.
Seruan ini menuai berbagai tanggapan dari warganet. Beberapa menyambut positif pesan tersebut sebagai bentuk dorongan kepada perempuan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Namun, sebagian lainnya menyoroti soal akses pendidikan yang belum merata.
“Pesannya bagus, tapi akses pendidikan tinggi bagi perempuan masih jadi tantangan besar di banyak daerah,” tulis salah satu komentar.
Sebagai legislator perempuan, Aji dikenal aktif mengangkat isu kesetaraan gender, pendidikan, dan peran keluarga. Ia terpilih sebagai anggota DPD dan MPR RI untuk periode 2024 – 2029 dan kerap mengedepankan pendekatan berbasis nilai budaya lokal.
Hari Kartini setiap tahun menjadi refleksi atas perjuangan R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak pendidikan dan kesetaraan bagi perempuan Indonesia. Kini, semangat itu diteruskan oleh para perempuan pemimpin di berbagai bidang, termasuk politik.
“Pendidikan adalah fondasi. Kita ingin perempuan Indonesia tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga secara intelektual dan sosial,” pungkas Aji dalam unggahan tersebut.