
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di usia yang baru menginjak 24 tahun, Hanna Arinawati, S.H., M.Kn., telah menorehkan sederet prestasi yang tak biasa bagi generasi seusianya. Ia kini menjabat sebagai dosen termuda di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), sekaligus aktif sebagai artis, bintang iklan, selebgram, model, hingga public speaker yang kerap diundang ke berbagai forum nasional.
Ketika ditemui TeropongJakarta.com di sebuah kafe di Jakarta, Hanna tampil cantik dan anggun. Wajahnya sumringah saat menceritakan perjalanan karier yang ia sebut “penuh perjuangan dan luka batin yang membentuknya jadi kuat.”
“Aku dulu pendiam banget, introvert. Bahkan di SMA, aku pernah dibully karena dianggap nggak pantas masuk UI lewat jalur undangan,” kata Hanna sambil menyeruput teh hangatnya. “Tapi semua itu aku jadikan motivasi, bukan alasan untuk berhenti.”
Hanna bercerita bahwa saat SMA, dirinya pernah berpindah sekolah. Perpindahan itu menjadi titik balik, sekaligus membuka babak baru dalam hidupnya. Meski diragukan, ia membuktikan diri layak menjadi mahasiswa FHUI, bahkan lulus sebagai lulusan terbaik dengan predikat cumlaude pada tahun 2022.

Tak hanya unggul secara akademik, Hanna juga aktif dalam berbagai perlombaan hukum, debat, hingga menjadi Mahasiswa Berprestasi bidang akademik dan non-akademik selama dua tahun berturut-turut. “Saat teman-teman nongkrong, aku sering menyendiri, belajar, atau ikut lomba. Ya, aku ambisius. Tapi bukan berarti aku sombong,” ujarnya.
Kini, Hanna menyandang setidaknya 16 profesi. Mulai dari dosen, model, MC, moderator, konsultan, hingga Influencer Google Indonesia. Ia juga aktif mengisi seminar tentang pengembangan diri dan kesehatan mental di berbagai universitas di Indonesia, dari UI hingga Universitas Udayana.
“Saya pernah merasa sedih karena perkataan orang. Makanya sekarang saya ingin hadir untuk mereka yang pernah merasa tak berharga, atau tak layak bermimpi tinggi,” tutur Hanna, yang kerap menyampaikan kisah pribadinya sebagai bagian dari materi seminar.

Hanna percaya bahwa hukum karma itu nyata. “Kalau kita terus berbuat baik, nggak menyakiti orang, energi itu akan balik lagi ke kita dalam bentuk jalan hidup yang lancar,” ucapnya. “Itu yang aku alami.”
Dalam setiap panggung yang ia pijak, Hanna selalu membawa pesan: kegagalan bukan akhir, melainkan batu loncatan. Ia menolak keras praktik bullying, dan menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di kalangan Gen Z.
“Anak muda sekarang banyak yang insecure, padahal mereka punya potensi besar. Sayangnya, banyak yang nggak punya support system. Itu yang saya coba bangun lewat komunitas dan forum-forum yang saya isi,” jelas Hanna.

Kesibukannya tak membuatnya meninggalkan dunia hiburan. Ia masih aktif sebagai artis dan bintang iklan. Akun Instagramnya yang telah diikuti ratusan ribu pengikut menjadi wadah berbagi inspirasi sekaligus edukasi hukum secara ringan dan menyenangkan.
Namun semua pencapaian ini, kata Hanna, bukan untuk pamer. “Aku ingin jadi bukti hidup, bahwa seseorang yang pernah diremehkan bisa berdiri di panggung tertinggi, kalau dia nggak pernah menyerah,” tegasnya.
“Aku percaya, setiap orang spesial di jalannya masing-masing. Jangan biarkan suara negatif orang lain mengatur langkah kita. Karena yang paling tahu potensi diri kita, ya kita sendiri,” tutup Hanna.