
Jakarta, TeropongJakarta.com – Eva Luckyta Sari bukan sekadar content creator biasa. Lewat akun Instagram @evaluckytasari1, ia menjelma menjadi wajah baru dari gerakan ekowisata digital. Dengan helm pengaman, tali pengikat, dan kamera di tangan, Eva kerap terlihat menggantung di jurang, menembus deburan ombak, atau menantang arus deras air terjun.
Perempuan pemberani ini telah menjelajah berbagai sudut eksotis Indonesia, dari pantai tersembunyi hingga lembah curam yang tak terjamah wisatawan. Dalam setiap unggahan, Eva menyuguhkan visual alam yang memukau sekaligus narasi kuat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Tak hanya menghadirkan keindahan lanskap, Eva juga menyisipkan pesan moral di balik setiap aksi ekstremnya. “Saya ingin orang melihat alam bukan sebagai latar foto semata, tapi sebagai ruang hidup yang harus kita jaga bersama,” ujarnya dalam wawancara singkat via pesan langsung.

Kontennya mencakup aktivitas outdoor seperti canyoning, rappelling, jelajah air terjun, hingga jetski di laut terbuka. Semua dilakukan dengan profesionalisme dan riset lokasi yang matang. Eva mengaku selalu memprioritaskan keselamatan, baik untuk dirinya maupun tim dokumentasi.
Tak sedikit yang menganggap Eva sebagai pelopor “influencer petualangan beretika” di Indonesia. Ia tidak hanya mengejar viralitas, melainkan konsisten menyuarakan etika bertualang, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan menghormati kearifan lokal.
Jejak digital Eva telah menarik perhatian berbagai komunitas pecinta alam, pegiat konservasi, bahkan pemerintah daerah. Beberapa destinasi wisata mulai menggandengnya sebagai mitra promosi untuk menarik wisatawan secara berkelanjutan.

Bukan hanya destinasi alam populer yang ia angkat. Eva kerap mengangkat lokasi-lokasi tersembunyi yang potensial namun belum banyak dikenal. Dengan pendekatan visual sinematik dan storytelling khas, ia membuat tempat-tempat terpencil tampil memesona di dunia maya.
Aktivitas ini bukan tanpa risiko. Medan ekstrem, cuaca tak menentu, dan lokasi minim sinyal kerap jadi tantangan. Namun bagi Eva, semua itu adalah bagian dari pengabdian terhadap alam. “Kalau kita mencintai sesuatu, kita akan menjaganya, meski harus susah payah,” katanya.

Eva Luckyta Sari adalah representasi generasi baru pencinta alam yang tak hanya menikmati keindahan, tapi juga menjaga warisan. Di tengah tren konten yang serba instan, Eva hadir membawa pesan yang dalam: petualangan sejati adalah tentang memberi, bukan sekadar terlihat berani.
Dengan segala keberanian dan idealismenya, Eva tak hanya menjelajahi alam, tapi juga menyusuri hati masyarakat, membangun kesadaran, dan menuliskan jejak perubahan di tengah semesta digital.