Teropong Jakarta

Melihat Lebih Jauh, Menginspirasi Lebih Besar!

Dari Asrama Batalyon hingga Seoul Marathon: Kisah Inspiratif Kartika dalam Dunia Lari

Bandung, TeropongJakarta.com Immaculata Rosarianti Kartikadewi, yang akrab disapa Kartika, adalah seorang ibu rumah tangga dan anggota Persit yang saat ini berdomisili di Bandung. Perjalanan larinya dimulai pada tahun 2019 ketika suaminya mengajaknya untuk ikut serta dalam race Musi Run Palembang kategori 5K. “Waktu itu, saya belum ada minat lari sama sekali, tapi saya ingin mencobanya,” kenang Kartika. Meskipun awalnya merasa sangat kewalahan karena tidak ada latihan sebelumnya, pengalaman tersebut menjadi titik awal dari sebuah perubahan besar dalam hidupnya.

Setelah event tersebut, Kartika mulai berlatih lari, meskipun belum konsisten karena masih merasa kesulitan untuk menempuh jarak 5K. “Pada tahun itu, kami tinggal di asrama batalyon yang jauh dari kota, jadi saya memanfaatkan latihan lari hanya di kompleks asrama dengan bimbingan suami,” ujarnya. Seiring berjalannya waktu, latihan yang semula hanya seminggu sekali menjadi lebih sering, hingga 2-3 kali seminggu, meskipun jaraknya masih terbatas pada 5K.

Pandemi Covid-19 yang melanda memberikan waktu lebih bagi Kartika untuk berolahraga di dalam asrama. Dengan berjalannya waktu, endurance-nya meningkat dan heart rate-nya semakin stabil. “Mulai bisa menempuh jarak yang lebih jauh, seperti 10K, kemudian 15K. Hingga akhirnya, saya menjalani half marathon sebagai menu long run mingguan dan mulai ikut race di luar negeri,” kata Kartika. Kegiatan lari pun kini menjadi kebiasaan yang harus dilakukan, jika tidak, rasanya ada yang kurang.

Dengan izin dan dukungan penuh dari suami, Kartika biasanya berlatih lari sendiri atau bersama komunitas, dimulai pada pagi hari atau subuh. “Kalau ada kegiatan yang mendesak, saya latihan di sore hari atau menggunakan treadmill,” jelasnya. Terkadang, rasa ngantuk di pagi hari harus dilawan demi tetap berlatih. “Jika tidak memulai pagi hari, rasa malas akan menguasai dan menghambat progres latihan saya,” tambahnya.

Kartika menyadari bahwa mencapai konsistensi dalam long run tidaklah instan. “Perlu melawan rasa malas dan ketidakmampuan diri,” tegasnya. Dukungan dan sistem pendukung dari keluarga juga sangat penting. Pada tahun 2023, Kartika mengikuti Seoul Marathon 42.195K relay 2, berpasangan dengan seorang pelari Korea. “Kami berhasil menyelesaikan race tersebut dengan catatan waktu 4:11:14,” ungkap Kartika bangga.

Momen race Full Course relay 2 tersebut juga merupakan virgin race jarak half marathon bagi Kartika dan pengalaman berlari di Korea, negara yang sangat ingin dia kunjungi. “Melaksanakan lari dengan perasaan senang dan tanpa paksaan menjadikannya kebutuhan dan hobi yang menyenangkan,” katanya. Selain memberikan endorfin, lari juga menjaga kesehatan fisik, menjaga berat badan, dan mengurangi stres.

Kartika juga menekankan pentingnya disiplin dan komitmen dalam berlatih. “Untuk bisa dan biasa long run secara konsisten tidak instan. Harus melawan diri sendiri dari rasa malas dan rasa tidak sanggup,” jelasnya. Dengan dukungan suami, biasanya Kartika berlatih lari sendiri atau dengan komunitas, dimulai di pagi hari atau subuh.

Kartika juga mengungkapkan bahwa, jika sangat sibuk, dia berlatih dengan treadmill. “Kadang bangun sangat pagi untuk berlatih masih menemukan rasa ngantuk dan ingin melanjutkan tidur, tapi menyadarkan diri jika tidak dimulai pagi hari, jadinya tidak akan jadi lari dan akan semakin malas,” jelasnya.

Saat ini, Kartika sedang berlatih untuk race Marathon 42K. “Saya menyadari bahwa dukungan dari keluarga dan konsistensi adalah kunci utama,” tegasnya. Menurutnya, pengalaman berlari telah memberikan banyak manfaat, baik secara fisik maupun mental.

Kartika juga berbagi tips bagi mereka yang ingin memulai hobi lari. “Mulailah dari jarak yang pendek dan tingkatkan secara bertahap. Jangan lupa untuk selalu menikmati setiap langkah yang diambil,” sarannya. Bagi Kartika, lari bukan sekadar olahraga, tetapi juga cara untuk menjaga kewarasan dari hal-hal yang membuat stres.

Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari keluarga, Kartika terus melangkah maju dalam perjalanan larinya. “Saya berharap dapat menginspirasi banyak orang untuk mulai berlari dan menemukan kebahagiaan dalam setiap langkah mereka,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *