
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di tengah dinamika Jakarta yang tak pernah hening, sosok Vesty Dheacylia tampil mencuri perhatian. Ia bukan hanya dikenal sebagai model dan makeup artist (MUA) profesional, tetapi juga sebagai Regional Director Putri Hijabfluencer Indonesia Provinsi Jakarta. Di posisi ini, Vesty menjadi simbol perempuan muda berhijab yang aktif, cerdas, dan inspiratif di kota metropolitan.
Tinggal di tengah kepadatan ibu kota, Vesty paham betul bagaimana kompleksnya menjadi perempuan berhijab di lingkungan urban. Namun, perempuan berusia dua puluhan ini justru menjadikan tantangan itu sebagai ruang untuk tumbuh. Ia membangun karier dari bawah berawal dari panggung modeling, hingga akhirnya dipercaya memimpin komunitas hijabfluencer tingkat provinsi.
“Saya ingin membawa narasi baru tentang perempuan berhijab: bahwa kita bisa tampil profesional, independen, dan tetap menjaga nilai-nilai,” kata Vesty

Kiprahnya di dunia modeling hijab membawanya ke berbagai kesempatan. Ia kerap menjadi wajah dari brand-brand modest fashion yang berbasis di Jakarta, sekaligus sering mengisi sesi edukatif tentang makeup halal dan hijab styling yang beretika. Namun, kariernya tak berhenti di depan kamera.
Sebagai MUA, Vesty tak hanya merias wajah. Ia juga mendidik para perempuan muda tentang pentingnya self-love dan self-care melalui makeup yang sehat dan tidak berlebihan. Vesty menyadari bahwa kecantikan tidak bisa dilepaskan dari kesehatan mental dan kepercayaan diri, terutama di tengah tekanan sosial media.
Peran strategisnya sebagai Regional Director Putri Hijabfluencer Indonesia Provinsi Jakarta memperluas pengaruhnya. Di bawah kepemimpinannya, komunitas ini tak hanya mengangkat tren fesyen hijab, tapi juga menjadi ruang kolaborasi, edukasi, hingga pemberdayaan UMKM perempuan berhijab.

Salah satu program unggulan yang ia gagas adalah “Hijab Talks Jakarta”, forum bulanan yang mengangkat isu-isu perempuan muda mulai dari literasi digital, ketahanan ekonomi, hingga kepemimpinan. Program ini menjadi bukti bahwa hijabfluencer tidak sekadar soal tampilan, tapi juga tentang kontribusi sosial.
“Jakarta adalah kota penuh peluang, tapi juga penuh distraksi. Kita harus punya pijakan yang kuat agar tidak hanyut,” ujarnya.
Keberhasilan Vesty juga ditopang oleh kemampuannya memanfaatkan media sosial secara strategis. Dengan ribuan pengikut di Instagram dan TikTok, ia menyebarkan konten-konten inspiratif yang memberdayakan perempuan berhijab tanpa kehilangan jati diri.

Tak hanya soal gaya hidup, Vesty juga vokal menyuarakan pentingnya literasi digital dan ketahanan mental bagi perempuan muda. Dalam salah satu kontennya, ia mengajak pengikutnya untuk berhenti membandingkan diri dengan standar kecantikan tidak realistis yang marak di dunia maya.
“Perempuan berhijab bukan hanya pelengkap visual dalam iklan. Kita bisa menjadi pengambil keputusan, inovator, bahkan pemimpin perubahan,” tegasnya.
Vesty Dheacylia hadir sebagai wajah baru perempuan urban Jakarta yang berhijab. Dengan semangat muda, kecerdasan, dan aksi nyata, ia memberi makna baru pada kata “Influencer”. Bukan sekadar viral, tapi membawa nilai. Bukan sekadar eksis, tapi memberi dampak.