
Trenggalek, TeropongJakarta.com – Di balik kesibukannya sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), Herlina Permatasari tak pernah berhenti bermimpi. Perempuan asal Trenggalek, Jawa Timur ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkembang. Dengan semangat belajar dan dedikasi tinggi, Herlina kini menjelma menjadi sosok inspiratif yang menjalani tiga peran sekaligus: bekerja, kuliah, dan aktif di organisasi sosial.
Motivasi utama Herlina sangat jelas: ia ingin meningkatkan kualitas hidup, memperluas peluang karier, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia. “Saya ingin menunjukkan bahwa PMI juga bisa maju, terdidik, dan berdaya,” ujarnya dalam wawancara khusus.
Dalam kesehariannya, Herlina menyusun jadwal yang sangat disiplin. Ia memprioritaskan tugas-tugas penting dan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan majikannya serta dosen kampus daring yang diikutinya. Bagi Herlina, manajemen waktu bukan hanya strategi, melainkan kebutuhan hidup.
Tantangan terbesar dalam perjalanannya adalah mengelola stres dan menghadapi perbedaan budaya serta bahasa di negara tempat ia bekerja. “Awalnya sulit, tapi dari situ saya belajar untuk lebih fleksibel dan tangguh,” tutur Herlina.

Meski demikian, Herlina merasa beruntung karena mendapat dukungan positif dari majikan dan lingkungan sekitarnya. Mereka memberinya ruang untuk belajar dan berkembang, sebuah hal yang tidak semua PMI bisa nikmati. Dukungan ini memperkuat semangat Herlina untuk terus melangkah.
Tak hanya fokus pada diri sendiri, Herlina juga aktif dalam organisasi yang membantu sesama PMI. Ia kerap terlibat dalam kegiatan sosial, memberikan edukasi dan dukungan emosional kepada rekan-rekan sebangsanya. “Berbagi itu memperkaya jiwa saya,” katanya.
Pengalaman paling berkesan bagi Herlina adalah saat melihat sesama PMI yang terbantu karena informasi dan motivasi yang ia berikan. Dari situlah tumbuh jejaring solidaritas dan semangat saling menguatkan di tanah rantau.
Perjalanan Herlina pun mengubah cara pandangnya terhadap peran perempuan Indonesia. Ia kini makin menghargai kontribusi perempuan, terutama yang berjuang di luar negeri demi masa depan keluarga dan bangsa. Ia percaya perempuan memiliki kekuatan besar untuk memimpin perubahan.

Herlina juga menekankan pentingnya pendidikan dalam memberdayakan perempuan Indonesia. Menurutnya, akses belajar adalah kunci untuk keluar dari lingkaran keterbatasan. “Pendidikan itu pintu masa depan. Jangan pernah menutupnya hanya karena status sebagai PMI,” ujarnya tegas.
Kisah Herlina menjadi bukti bahwa status sebagai pekerja migran bukan halangan untuk bermimpi besar. Dengan disiplin, kerja keras, dan keberanian, siapa pun bisa menciptakan perubahan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Bagi PMI lainnya, Herlina berpesan agar tidak takut mengejar impian. Ia menyarankan untuk selalu memprioritaskan pendidikan dan tidak ragu meminta bantuan saat menghadapi kesulitan. “Kita punya potensi luar biasa. Jangan biarkan keadaan membatasi langkah kita,” pungkasnya.
Dari Trenggalek hingga ke luar negeri, Herlina Permatasari telah menjadi simbol harapan baru bagi perempuan Indonesia. Ia membuktikan bahwa di balik seragam PMI, ada jiwa-jiwa besar yang sedang menulis kisah inspiratif untuk dunia.