Perjuangan Niken Diah Ayu Pertiwi: Dari Ponorogo ke Hong Kong Demi Keluarga

Hong Kong, TeropongJakarta.com – Meninggalkan tanah kelahiran dan keluarga demi mencari penghidupan yang lebih baik bukanlah keputusan yang mudah. Hal ini dirasakan oleh Niken Diah Ayu Pertiwi, seorang perempuan asal Ponorogo, Jawa Timur, yang telah bekerja sebagai pekerja migran di Hong Kong selama dua tahun. Keputusannya merantau ke negeri orang semata-mata demi memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dan menjamin masa depan anaknya.

“Saya ingin anak saya sejahtera, memiliki masa depan yang lebih baik. Itu alasan utama saya memilih bekerja di Hong Kong, meskipun harus berpisah dengan suami dan anak,” ujar Niken saat diwawancarai.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Hong Kong, Niken menghadapi banyak tantangan, terutama dalam beradaptasi dengan lingkungan dan budaya kerja yang berbeda. Salah satu kesulitan terberat baginya adalah memahami karakter masyarakat setempat.

“Orang Hong Kong itu keras kepala dan susah diatur. Awalnya, saya sering merasa stres karena perbedaan budaya yang begitu besar. Tapi seiring waktu, saya belajar bagaimana cara menghadapi mereka dengan sabar dan tetap profesional,” ungkapnya.

Meski demikian, Niken berusaha untuk tetap bertahan dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Baginya, kerja keras dan keteguhan hati adalah kunci utama untuk bertahan dalam situasi yang tidak selalu mudah.

Jarak yang jauh tidak menghalangi Niken untuk tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya di Indonesia. Ia selalu menyempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan suami dan anaknya.

“Saya selalu mengatur waktu kapan harus bekerja dan kapan harus menelepon mereka. Kami sering melakukan video call, terutama dengan anak saya. Itu cara saya mengobati rindu,” tutur Niken.

Meski komunikasi berjalan lancar, tetap ada rasa sedih yang dirasakan, terutama oleh sang anak yang harus berpisah dengan ibunya di usia yang masih kecil. Namun, suami dan keluarga tetap memberikan dukungan penuh.

“Suami saya selalu berpesan agar saya tetap menjaga perasaan dan menjalin silaturahmi, meskipun berada jauh di negeri orang. Saya tidak akan meninggalkan mereka begitu saja, karena mereka adalah alasan utama saya bekerja di sini,” katanya dengan suara penuh emosi.

Meski baru dua tahun bekerja di Hong Kong, Niken sudah mampu mencapai salah satu impian besarnya: membangun rumah sendiri.

“Alhamdulillah, saya sudah bisa membangun rumah meskipun baru bekerja dua tahun di sini. Ini adalah salah satu pencapaian terbesar saya sejauh ini,” ucapnya penuh syukur.

Keberhasilannya membangun rumah bukan hanya bukti kerja kerasnya, tetapi juga jawaban atas hinaan yang dulu pernah ia terima.

“Dulu saya sering dihina dan dicaci maki orang, tapi saya tidak pernah membalasnya dengan kata-kata. Saya membalas dengan kesuksesan. Itu impian saya yang selalu ingin saya raih,” tegasnya.

Motivasi terbesar Niken untuk terus bekerja di Hong Kong adalah mewujudkan semua impiannya. Baginya, kerja keras dan kesabaran adalah kunci untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

“Saya masih butuh waktu beberapa tahun lagi di sini. Saya ingin memastikan bahwa semua mimpi-mimpi saya benar-benar terwujud sebelum akhirnya kembali ke Ponorogo,” ungkapnya.

Meskipun jauh dari keluarga, Niken tidak pernah kehilangan semangat. Baginya, setiap tetes keringat yang ia keluarkan di Hong Kong adalah demi masa depan yang lebih baik bagi anaknya.

“Saya ingin anak saya bangga dengan saya. Saya ingin dia tahu bahwa ibunya bekerja keras demi kehidupannya nanti,” ujarnya dengan mata berbinar.

Sebagai seseorang yang telah melalui banyak tantangan, Niken memiliki pesan bagi para pekerja migran lainnya yang juga berjuang di negeri orang.

“Tetaplah semangat, jangan mudah menyerah. Jangan hiraukan orang-orang yang merendahkan kita. Balas mereka dengan kesuksesan, bukan dengan kemarahan,” katanya.

Perjuangan Niken adalah bukti bahwa kerja keras, kesabaran, dan tekad yang kuat dapat membawa seseorang mencapai impian mereka, meskipun harus berkorban dan menghadapi berbagai rintangan di perjalanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *