
Serang, TeropongJakarta.com – Di era digital yang sarat hiburan, seorang perempuan muda asal Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten, memilih jalur berbeda. Nova Dwi Andarini memanfaatkan media sosial bukan sekadar sebagai sarana hiburan, melainkan sebagai ruang profesional yang mencerminkan nilai, integritas, dan kualitas diri.
Nova mengungkapkan bahwa motivasi utamanya membangun citra profesional di media sosial adalah untuk membuktikan bahwa dunia digital bisa digunakan untuk tumbuh dan berkembang secara positif. “Saya ingin menunjukkan bahwa profesionalisme tidak harus menunggu dunia kerja. Itu bisa dimulai dari bagaimana kita membentuk diri secara konsisten di media sosial,” ujar Nova.
Berbekal latar belakang pendidikan yang kuat, Nova mampu menerjemahkan pelajaran dari kampus ke dalam konten yang bermakna. Ia menyebut kemampuan berpikir kritis, komunikasi efektif, dan pemahaman etika sebagai bekal utama dalam membangun branding yang otentik. “Apa yang saya pelajari di bangku kuliah benar-benar membentuk cara saya berpikir dan bertindak,” ujarnya.

Dalam lautan konten yang didominasi visual semata, Nova menghadirkan nilai unik. Ia menggabungkan tampilan visual menarik dengan pesan yang memberi wawasan dan inspirasi. “Saya ingin orang bukan hanya menikmati visual, tapi juga mendapatkan pemikiran baru. Saya ingin tampil beda: bukan hanya cantik, tapi juga bernilai,” katanya.
Bagi Nova, media sosial bukan ajang pencitraan semu. Ia percaya kekuatan branding sejati terletak pada keaslian dan konsistensi. Lewat unggahan yang sarat makna, ia membangun kepercayaan dari para pengikutnya. “Citra profesional tidak dibangun dalam semalam. Ini adalah hasil dari proses panjang, penuh refleksi dan kerja keras,” jelasnya.
Ketika ditanya soal peluang perempuan muda dari daerah seperti Bojonegara, Nova menilai bahwa internet telah menjadi alat pembuka jalan. Menurutnya, keterbatasan geografis bukan lagi penghalang untuk berkembang. “Perempuan dari daerah juga bisa bersaing dan memimpin, asal percaya diri dan mau terus belajar,” ujarnya optimistis.

Ia juga ingin menjadi contoh nyata bagi generasi muda Banten, bahwa asal-usul tidak menentukan arah kesuksesan. “Saya berasal dari Bojonegara, wilayah yang belum banyak dikenal secara nasional. Tapi itu justru menjadi semangat saya untuk membuktikan bahwa potensi bisa tumbuh dari mana saja,” kata Nova.
Dalam perjalanan membangun personal brand, Nova mulai merancang langkah strategis untuk mengembangkannya menjadi usaha. Ia menyebutkan bahwa branding dan komunikasi profesional memiliki potensi besar untuk dijadikan bisnis yang berkelanjutan. “Saya ingin memperluas dampak personal brand ini menjadi layanan yang membantu orang lain membangun citra profesional mereka,” ungkapnya.
Menurut Nova, branding bukan semata tentang citra visual. Lebih dari itu, ini adalah tentang membangun kepercayaan dan koneksi yang jujur. “Personal branding yang kuat mampu membuka peluang, memperluas jejaring, bahkan mempermudah langkah bisnis,” katanya menegaskan.

Nova juga menanggapi anggapan bahwa visual cantik tanpa isi tidak cukup. Ia setuju, namun melihat visual sebagai pintu masuk penting. “Estetika memang penting untuk menarik perhatian, tapi substansi yang membuat orang bertahan. Itu sebabnya saya selalu menyisipkan makna dalam setiap konten,” ucapnya.
Dengan pendekatan konten yang estetis dan edukatif, Nova menjelma menjadi salah satu representasi perempuan muda Banten yang progresif. Ia memadukan kepekaan terhadap tren dengan prinsip profesionalisme yang kuat. “Saya ingin orang mengenal saya bukan hanya karena tampilannya, tapi karena nilai yang saya bawa,” tambahnya.
Melalui kerja keras dan komitmen membangun citra positif, Nova Dwi Andarini membuktikan bahwa media sosial bisa menjadi ruang tumbuh yang serius. Dari Bojonegara, ia menunjukkan bahwa perempuan muda Indonesia bisa membangun pengaruh profesional, menyuarakan nilai, dan membuka jalan bagi generasi berikutnya.