
Jakarta, TeropongJakarta.com – Ramadan sering kali menjadi alasan untuk mengurangi aktivitas fisik, tetapi tidak bagi para pencinta lari yang tergabung dalam Ngabuburun 2025. Acara ini berhasil mengajak 100 peserta untuk tetap aktif dan berbagi kebaikan di bulan suci, dengan konsep ngabuburit yang menggabungkan olahraga, dakwah, dan aksi sosial.
Digagas oleh Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) Menteng, Ngabuburun 2025 merupakan hasil kolaborasi dengan ASN Runners dan Masjid Runners. Acara ini digelar pada Sabtu (8/3) dan mendapat antusiasme tinggi dari komunitas lari di Jabodetabek.
Peserta memulai perjalanan mereka dari Masjid Agung Sunda Kelapa, lalu berlari sejauh 3,5 KM melewati Taman Suropati, Jalan Teuku Umar, hingga finis di Masjid Cut Meutia. Tak hanya sekadar berlari, mereka juga mengikuti tausiyah setelah mencapai garis finis, menjadikan kegiatan ini lebih bermakna.
Kepala Bidang Dua Minat Bakat RISKA Menteng, Abdullah Faqih, menekankan bahwa olahraga lari semakin diminati masyarakat Indonesia. Namun, Ngabuburun hadir dengan nilai tambah yang membedakannya dari event lari lainnya.

“Yang membedakan Ngabuburun adalah adanya unsur dakwah. Kami ingin mengajak peserta untuk tidak hanya menjaga kebugaran fisik, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan batas aurat dan etika berpakaian saat berolahraga,” ujar Faqih.
Salah satu peserta, Nadya, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini karena memberikan pengalaman ngabuburit yang berbeda.
“Biasanya ngabuburit identik dengan nongkrong atau berburu takjil. Tapi di sini, kita bisa lari, silaturahmi, dan mendapat ilmu agama. Seru banget!” katanya.
Tedi Julian P., Kapten Masjid Runners, juga menyambut baik acara ini. Ia menilai bahwa Ngabuburun bisa menjadi jembatan bagi anak muda untuk semakin akrab dengan masjid.
“Kami ingin mengajak anak-anak muda agar merasa nyaman berada di masjid. Dengan cara ini, mereka bisa lebih dekat dengan lingkungan masjid tanpa merasa terpaksa,” jelasnya.
Tahun ini merupakan kali kedua Ngabuburun digelar setelah pertama kali diinisiasi pada 2024. Ketua ASN Runners, Shendy Maria Ariel, mengungkapkan bahwa acara ini diadakan bukan hanya untuk olahraga, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian sosial.
“ASN Runners bersama RISKA ingin memotivasi teman-teman runners agar tetap semangat berolahraga selama Ramadan. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan buka puasa bersama, tausiyah, dan penggalangan donasi,” tuturnya.
Fokus donasi tahun ini adalah untuk membantu pembangunan Rumah Quran Miftahul Huda di Bogor, Jawa Barat. Hasil donasi yang terkumpul mencapai Rp 5.665.783, yang diharapkan bisa menjadi manfaat bagi anak-anak penghafal Al-Quran di sana.

Ketua Umum RISKA Menteng 2025-2026, Rizaldi Prasetyo, menambahkan bahwa mendukung Rumah Quran adalah bagian dari merawat peradaban. “Dengan donasi ini, adik-adik yang belajar di Rumah Quran bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik dan lebih nyaman dalam belajar Al-Quran,” katanya.
Selain donasi, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk berfoto bersama di Masjid Cut Meutia, mengabadikan momen kebersamaan yang penuh makna selama Ramadan.
Tedi Julian berharap acara ini bisa terus berlangsung di tahun-tahun mendatang dan menginspirasi lebih banyak orang untuk tetap sehat dan aktif selama Ramadan.
“Alhamdulillah, acara ini berjalan lancar dan penuh keberkahan. Kami berharap bisa kembali menggelar Ngabuburun di masa depan, bahkan mungkin dengan skala yang lebih besar,” harapnya.
Dengan konsep yang unik dan nilai sosial yang kuat, Ngabuburun 2025 membuktikan bahwa Ramadan bisa tetap penuh energi, sehat, dan bermanfaat. Ramadan bukan alasan untuk bermalas-malasan, tetapi justru momentum untuk memperbanyak kebaikan!