
Bogor, TeropongJakarta.com – Di tengah padatnya kehidupan urban, Mia Sulestari, perempuan asal Bogor, Jawa Barat, menemukan pelarian sehatnya melalui olahraga. Ia memilih lari sebagai bentuk paling nyata dari self-love mencintai dan merawat diri sendiri, secara fisik maupun mental.
“Olahraga adalah bentuk saya menyayangi diri sendiri,” ujar Mia saat ditemui di lintasan lari sekitar Kebun Raya Bogor, Senin pagi. Dengan sepatu lari dan semangat konsisten, Mia menempuh jarak 5 hingga 10 kilometer setiap sesi, dua kali dalam seminggu.
Menurut Mia, olahraga bukan semata urusan bentuk tubuh atau tren media sosial. Ia menjadikannya bagian dari gaya hidup sehat yang menyatu dengan rutinitas. “Saya berlari bukan untuk terlihat sempurna di mata orang lain, tapi untuk memberi penghargaan pada tubuh sendiri,” katanya.

Lari pagi atau sore, tergantung jadwal hariannya, menjadi semacam ritual pribadi. Mia mengaku bahwa rutinitas tersebut membuatnya merasa seperti mengisi ulang tenaga, baik fisik maupun mental. “Ini seperti waktu saya dengan diri saya sendiri,” ujarnya.
Sejak mulai aktif berolahraga, Mia merasakan perubahan signifikan. Ia menjadi lebih tenang, lebih fokus dalam pekerjaan, dan lebih mampu mengelola stres. Olahraga membantunya menjaga kesehatan mental, yang menurutnya sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Namun, tantangan terbesar Mia bukan pada fisik, melainkan mental. Ia sempat terjebak dalam tekanan untuk tampil sempurna dan sering kali membandingkan dirinya dengan orang lain. “Itu melelahkan,” katanya. “Saya akhirnya sadar, standar yang saya kejar bukan milik saya.”

Untuk mengatasi hal tersebut, Mia mulai menetapkan tujuan olahraga yang realistis dan sesuai kapasitas dirinya. Ia juga menerapkan self-compassion, atau belas kasih terhadap diri sendiri, dengan menerima bahwa setiap orang memiliki proses dan kecepatan yang berbeda.
Tidak hanya itu, Mia juga mencari dukungan dari komunitas pelari di Bogor. Berbagi pengalaman dengan teman-teman yang memiliki tujuan serupa membuatnya merasa lebih didukung dan termotivasi. “Saya tidak sendiri, dan itu sangat membantu,” ujarnya.
Baginya, olahraga adalah sarana untuk membangun kepercayaan diri. Ia mengajak para perempuan untuk mulai memprioritaskan diri sendiri. “Self love itu bukan egois. Kita layak merasa sehat, kuat, dan bahagia,” tuturnya tegas.

Pesannya sederhana namun dalam: cintai diri sendiri lewat hal-hal kecil. Bangun lebih pagi, gerakkan tubuh, dengarkan kebutuhan tubuh, dan beri waktu untuk merawatnya. “Lari hanya salah satu caranya. Yang penting, kita hadir untuk diri sendiri,” kata Mia.
Mia Sulestari bukan atlet, bukan selebritas kebugaran. Tapi kisahnya menjadi inspirasi banyak perempuan di Bogor dan sekitarnya. Ia menunjukkan bahwa olahraga, sekecil apapun, bisa menjadi cara ampuh mencintai diri dan menjaga kesehatan mental di tengah tekanan hidup modern.