
Bandung, TeropongJakarta.com – Kristy, seorang wanita asal Bandung, membuka lembaran baru hidupnya setelah bertahun-tahun berjuang melawan luka akibat tumbuh dalam keluarga broken home. Dunia yang dulu ia anggap indah, hancur berantakan menyisakan kekecewaan, kesedihan, dan depresi. Namun, ia memilih untuk bangkit.
“Aku butuh waktu lama untuk pulih dan menyadari bahwa meski berasal dari broken home, masa depanku masih bisa aku tentukan sendiri,” ujar Kristy. Ia yakin, kesuksesan dan kebahagiaan adalah hak semua orang, termasuk mereka yang pernah terluka oleh keluarga.
Sebagai anak sulung, Kristy menanggung beban berat sebagai tulang punggung keluarga. Tak hanya itu, ia sering dipandang sebelah mata, terutama oleh keluarga pria yang pernah dekat dengannya. “Luka dari orang terdekat itu paling menyakitkan,” akunya.

Namun, pengalaman pahit itu justru memicu tekadnya untuk membuktikan bahwa ia bisa meraih kebahagiaan. “Aku ingin menutup mulut mereka yang merendahkanku dengan kesuksesanku,” tegas Kristy.
Kepercayaannya pada orang lain sempat hilang, bahkan terhadap keluarga sendiri. Ia lebih memilih menyimpan masalahnya sendiri dan hanya mengandalkan dukungan spiritual. “Tuhan dan kegiatan camp rohani menjadi penyelamatku di masa-masa terpuruk,” ungkapnya.
Kini, Kristy ingin menginspirasi orang lain yang mengalami nasib serupa. Ia berpesan, “Keluarga boleh hancur, tapi masa depan kita yang tentukan. Kebahagiaan dan kesuksesan harus kita perjuangkan sendiri.”

Ia juga bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan orang tuanya. “Aku ingin membangun keluarga yang hangat dan bahagia, berbeda dengan yang kualami,” katanya.
Kristy percaya, kunci keluarga harmonis adalah komunikasi dan proses belajar bersama pasangan. “Aku dan pasangan harus sering bertukar pikiran, terutama dalam merencanakan masa depan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia berencana membuat podcast atau video inspiratif tentang broken home. “Aku ingin berbagi cerita agar mereka yang terluka tahu bahwa masih ada harapan,” tuturnya.

Kisah Kristy menjadi bukti bahwa luka masa lalu tidak harus menentukan masa depan. Dengan tekad kuat, siapa pun bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik.
“Percayalah, di depan sana masih ada keluarga bahagia yang menantimu,” pesannya penuh harap.
Bagi banyak orang, perjalanan Kristy adalah sumber motivasi. Ia membuktikan bahwa dari puing-puing broken home, seseorang bisa membangun istana kebahagiaan.