
Jakarta, TeropongJakarta.com – Bagi sebagian orang, olahraga hanyalah aktivitas fisik. Tapi bagi Andita Annisa, padel menjadi pelarian kecil yang menyelamatkan mentalnya dari tekanan pekerjaan dan rutinitas kota besar.
Perempuan yang tinggal di Jakarta ini mengaku awalnya sama sekali tidak tertarik berolahraga. “Jujurly, aku nggak terlalu suka olahraga,” katanya, terkekeh. Namun, rasa penasaran mulai muncul ketika hampir setiap hari Instagram Story-nya dipenuhi unggahan teman-teman yang bermain padel.
Awalnya, ia hanya ingin mencoba sekali. Namun satu hal yang membuatnya jatuh hati adalah kenyataan bahwa padel menjadi satu-satunya olahraga yang bisa ia nikmati bersama suami. “Karena bisa bareng suami, rasanya lebih menyenangkan. Ada momen quality time yang bikin lebih dekat,” ujarnya.

Tak hanya itu, padel juga menjadi ajang reuni kecil. Di lapangan, ia sering berjumpa teman lama, sekaligus berkenalan dengan wajah-wajah baru. “Menurutku padel ini cara silaturahmi juga. Ketemu banyak orang, nambah relasi. Jadi semacam olahraga plus networking,” kata Andita.
Meski begitu, menyeimbangkan jadwal kerja dan waktu bermain padel bukan hal sepele. Pekerjaannya menuntut fokus penuh, dengan jadwal yang sering berubah-ubah. Namun ia punya komitmen untuk tetap rutin bergerak.
“Kerjaan tetap prioritas nomor satu. Biasanya aku main padel di malam hari setelah semua urusan kantor selesai, atau di akhir pekan,” ujarnya. Ia bahkan menjadwalkan sesi latihan menggunakan kalender digital, agar tidak terlupa di tengah rapat yang padat.

Bagi Andita, manfaat padel tak hanya soal fisik. Lebih dari itu, permainan ini menjadi semacam ‘charging station’ yang membuatnya kembali berenergi. “Ketika main, rasanya seperti reset pikiran. Lupa semua deadline, stres, dan beban kerja,” ungkapnya.
Ia ingat betul satu pengalaman yang membekas. Saat itu, ia menjalani minggu kerja yang penuh tekanan. Rapat bertubi-tubi dan deadline yang berkejaran membuatnya nyaris kehabisan tenaga. Namun di tengah kelelahan, ia tetap memaksakan diri datang ke lapangan.
“Satu jam lebih main bareng teman komunitas, ketawa, lari-lari, rasanya plong banget. Pulang dari situ, aku justru bisa kerja lebih fokus,” katanya. Pengalaman itu menjadi titik balik. Sejak saat itu, padel tak lagi sekadar hobi, melainkan bagian penting dari perawatan diri.

Menurut Andita, memiliki aktivitas fisik di luar pekerjaan adalah kebutuhan yang sering diremehkan. “Padel bikin aku lebih waras, lebih bahagia, dan lebih produktif. Rasanya seperti menemukan keseimbangan baru di tengah hiruk pikuk Jakarta,” ujarnya.
Kini, di sela aktivitas profesionalnya, ia selalu menyisihkan waktu untuk turun ke lapangan. Baginya, satu jam padel lebih berharga daripada ratusan notifikasi email yang menunggu. Karena di sanalah ia bisa benar-benar menjadi dirinya sendiri tanpa tuntutan, tanpa tekanan, hanya raket, bola, dan tawa yang jujur.