Gresik, TeropongJakarta.com – Yanti Fauziah Dianty, seorang guru SMP yang tinggal di Menganti, Petal, Boteng, Kec. Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjalani kesehariannya dengan jadwal yang sangat padat. Setiap hari, ia berangkat kerja pada pukul 06.00 pagi dan pulang pada pukul 15.00, terkadang lebih lama jika ada tugas tambahan di sekolah. Pulang kerja, Yanti langsung sibuk mengurus rumah tangga, mulai dari memasak, mencuci baju, hingga merawat orang tua dan adik-adiknya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Yanti beristirahat dan menjalankan ibadah sholat serta makan malam pada pukul 17.00. Setelah itu, ia melanjutkan dengan hobi berolahraga. Pada pukul 19.00, Yanti rutin melakukan yoga dan kadang-kadang juga pergi ke gym hingga pukul 21.00. “Tiap hari ku ulang terus kaya gitu,” ujarnya dengan senyum.

Tantangan terbesar bagi Yanti adalah mengurus sekolah dan keluarga secara bersamaan. Selain menjadi guru, Yanti juga menjabat sebagai wali kelas yang bertanggung jawab terhadap anak didiknya. “Ketika anak didik saya sakit, saya harus laporan ke wali murid. Ketika pulang sekolah kok anaknya belum sampai rumah, kita laporan lagi ke wali murid. Ya seperti itu keseharian jadi guru,” katanya sambil tertawa kecil.

Untuk menjaga energi dan semangat, Yanti sangat memperhatikan pola makan. Ia selalu mencari makanan yang bergizi agar tetap semangat dan tidak merasa lelah sepanjang hari. “Yang terutama kita menjaga pola makan, tetep carinya makanan yang bergizi biar kalo pagi tetep semangat ga lemah letih lesu,” tambahnya.

Manfaat dari rutinitas yoga yang dijalankannya sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Yanti mengaku bahwa ia bisa lebih mengendalikan emosi saat mengajar, meskipun ada masalah di rumah. “Banyak sekali yang saya rasakan, saya lebih bisa jaga emosi saat mengajar walaupun dirumah lagi ada masalah. Tidur jadi lebih nyenyak dan paginya jadi lebih fit,” ungkapnya.

Sebagai guru Pendidikan Jasmani (Penjas), Yanti sering memberikan materi yoga pemula kepada murid-muridnya. Bahkan, beberapa guru juga ikut bergabung dalam sesi yoga yang diadakannya. “Kebetulan saya juga guru penjas, dimana saya juga sering kasih materi yoga pemula buat anak-anak dan bahkan guru-gurunya juga ada yang ikut yoga sama saya,” katanya bangga.

Setelah lima tahun menjadi guru honorer, Yanti akhirnya diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kabar baik ini disambut dengan suka cita oleh keluarganya. “Diterima PPPK setelah 5 tahun menjadi guru honorer dan itu membuat saya dan keluarga bahagia sekali, setelah 5 tahun di ombang-ambing dalam ketidakpastian,” kenangnya.

Kini, Yanti juga melibatkan keluarganya dalam rutinitas yoga. Selama sebulan terakhir, ia melatih anggota keluarganya yoga tiga kali seminggu setiap malam. Tujuannya agar tubuh mereka lebih kuat dan tidak mudah sakit. “Kebetulan sebulan ini keluarga saya sering saya latih yoga seminggu 3 kali setiap malam biar badannya lebih kuat dan ga gampang penyakitan,” tuturnya dengan semangat.

Dengan kesehariannya yang padat, Yanti tetap bisa menyeimbangkan berbagai perannya sebagai guru, ibu rumah tangga, dan penggiat yoga. Keteguhan dan semangatnya adalah inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, semua peran bisa dijalani dengan sukses dan bahagia.