Sanggau, TeropongJakarta.com – Di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Gregorie Maria Nofiyanti, seorang warga Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, berhasil menjalankan perkuliahan dan tetap aktif berolahraga. Baginya, keseimbangan antara tanggung jawab keluarga, pendidikan, dan kesehatan adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang penuh semangat dan produktif.

Gregorie Maria Nofiyanti mengungkapkan, “Saya mengisi waktu luang dengan olahraga. Cara saya mengatur kegiatan-kegiatan adalah menjalaninya sebagai sebuah rutinitas. Artinya, saya membiasakan diri dalam memenuhi prioritas tanggung jawab saya dalam keluarga untuk mengurus rumah tangga.” Dengan dukungan ibunya, Theodora Ros, yang selalu siap membantu, Gregorie merasa lebih ringan dalam menjalankan berbagai tanggung jawabnya.

Bagi sebagian orang, melanjutkan perkuliahan saat sudah berumah tangga bisa menjadi beban. Namun, Gregorie melihatnya sebagai tantangan yang harus dihadapi. “Motivasi saya melanjutkan kuliah adalah karena saya yakin pendidikan itu berguna untuk masa depan individu yang menjalaninya. Segala sesuatu berjalan dinamis, maka bijak jika kita mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan zaman dengan memperkaya pengalaman lewat pendidikan,” tuturnya.

Gregorie saat ini tengah menempuh perkuliahan di jurusan Akuntansi. Menurutnya, kebutuhan untuk memajukan pendidikan di Kalimantan Barat sangat relevan, terutama dengan rencana pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia. “Saya ingin ambil bagian dalam mempersiapkan diri untuk memiliki kemampuan dalam manajemen keuangan, yang selain untuk menanggapi perubahan zaman, secara individu juga mengajarkan diri saya untuk tertib keuangan,” jelasnya.

Selain berkuliah, Gregorie juga aktif dalam olahraga, khususnya running dan aerobik. “Saya rutin berlari di pagi hari dan terkadang juga di sore hari. Untuk aerobik, saya menyesuaikan dengan jadwal tim pelaksana,” kata Gregorie. Ia memilih jenis olahraga ini karena mudah dilakukan asalkan ada niat dan waktu. Kegiatan ini juga membantu menyegarkan pikiran dan mengembalikan mood untuk menjalani rutinitas sehari-hari.

Tantangan terbesar bagi Gregorie adalah mengatur jadwal harian antara perkuliahan, rumah tangga, dan olahraga. “Perlu kesadaran dalam menghargai waktu. Semua jadwal sudah ada jam pelaksanaannya, seperti urusan rumah tangga saya kerjakan di waktu luang perkuliahan, dan sebaliknya,” jelasnya. Dengan bantuan ibunya, Gregorie dapat menyelesaikan berbagai tugas rumah tangga, termasuk merawat kedua anaknya, Celine yang berumur 5 tahun dan Alicia yang berumur 6 bulan.

Keluarga juga memberikan dukungan penuh dalam setiap langkah yang diambil Gregorie. “Suami saya, Yelik, selalu memotivasi saya untuk giat menyelesaikan perkuliahan. Untuk urusan olahraga, karena berhubungan dengan kesehatan dan hobi, keluarga tidak mempermasalahkan,” ungkapnya. Gregorie yakin bahwa kesehatan adalah kunci utama untuk menyelesaikan semua tanggung jawabnya.

Gregorie berharap bahwa setelah menyelesaikan perkuliahan, ia bisa membuka babak baru dalam hidupnya. “Saya tidak ingin ilmu yang sudah saya dapat hanya bermanfaat bagi diri saya saja. Oleh sebab itu, setelah lulus nanti, saya berencana bergabung dengan salah satu komunitas profesional untuk mempraktekkan pengetahuan saya,” katanya dengan penuh semangat.

Menjalani peran sebagai ibu rumah tangga, mahasiswa, dan atlet bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan semangat dan dukungan keluarga, Gregorie Maria Nofiyanti mampu menyeimbangkan semua peran tersebut. Ia membuktikan bahwa dengan niat yang kuat dan manajemen waktu yang baik, segala tantangan bisa diatasi.

Sebagai penutup, Gregorie menyampaikan pesan kepada para ibu rumah tangga yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau menekuni hobi. “Jangan pernah merasa terbebani dengan tanggung jawab yang ada. Tetaplah semangat, manfaatkan waktu sebaik mungkin, dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan,” ujarnya.

Perjalanan Gregorie Maria Nofiyanti adalah contoh nyata bahwa semangat belajar dan berolahraga dapat berjalan seiring dengan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang menggapai impian tanpa harus mengorbankan tanggung jawab keluarga.