Magelang, TeropongJakarta.com – Aisyah Nur Rahmah, seorang atlet lari berusia 23 tahun, berbagi kisah inspirasionalnya tentang perjalanan dan ambisi di dunia atletik. Tinggal di Kota Magelang, Aisyah mendapat inspirasi dari sang ibu yang juga seorang atlet lari jarak jauh. Ia menceritakan bagaimana ibunya yang memulai lari sejak SD terus aktif mengikuti event lari kategori usia hingga saat ini.

“Saya tertarik jadi atlet lari karena ibu juga atlet lari jarak jauh. Ibu mulai lari sejak SD. Sampai saat ini masih ikut event lari kategori usia atau master,” ujar Aisyah. Kenangan masa kecil saat mengikuti ibunya dalam berbagai event lari telah menanamkan minat yang mendalam pada Aisyah. “Dulu, waktu saya masih kecil, ibu sering ajak saya ikut event lari. Ibu lari, saya nunggu ibu di venue didampingi bapak. Pas awarding atau pengumuman pemenang, saya ikut foto di podium,” tambahnya.

Bakat atletik Aisyah mulai terlihat sejak SD. “Saat mapel olahraga, pas ke lapangan disuruh lari, saya paling banyak putarannya daripada teman-teman yang lain. Saya saat itu masih malu untuk ikut event POPDA,” kenangnya. Namun, di SMP, Aisyah mulai memberanikan diri mengikuti POPDA Kota Magelang, berpartisipasi dalam nomor lomba 1.500m dan 800m.

Ketika bersekolah di SMK, Aisyah melanjutkan partisipasinya dalam POPDA, kali ini di nomor lomba 1.500m. Setelah lulus SMK pada tahun 2019, ia mulai mengikuti event tarkam hingga sekarang. “Event pertama saya adalah UGM Febulous Run 2019 kategori 5K, alhamdulillah podium 2 umum putri,” ungkap Aisyah dengan bangga.

Aisyah selalu menjalani program latihan dengan penuh semangat dan dedikasi. “Apapun program latihannya, jalani dengan semangat, selesaikan programnya. Selesaikan apa yang sudah dimulai. You can do it. Jangan kecewakan orang-orang dan sponsor yang sudah support. Buktikan kalau Ais bisa lebih baik dari sebelumnya.Banyak orang yang pengen berada di posisimu saat ini. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada” tegasnya.

Selain latihan, Aisyah sangat menjaga pola makan dan istirahatnya. “Saya mengatur pola makan dengan makan 3 kali sehari ditambah suplemen, serta istirahat cukup 8 jam. Latihan sesuai program yang diberikan, tidur yang cukup, makan teratur jangan sampai telat makan, kurangi begadang, kurangi overthinking,” jelasnya.

Pengalaman paling berkesan bagi Aisyah adalah saat mengikuti PORPROV JATENG XVI 2023. “PORPROV JATENG XVI 2023 adalah wishlist saya di tahun 2023. Saya mau balas dendam kegagalan ibu saya di PORPROV 2018. Saya mau membuktikan kalau saya bisa juara PORPROV XVI 2023,” kata Aisyah penuh tekad.

Suatu hari, Aisyah mengutarakan niatnya kepada sang ibu. “Saya bilang, ‘Bu, Ais mau ikut dan juara PORPROV.’ Ibu bilang, ‘Silakan, ibu full support.” Hasilnya, pada Senin, 7 Agustus 2023, Aisyah mengikuti nomor lomba 1.500m, dan pada Rabu, 9 Agustus 2023, ia berpartisipasi dalam nomor lomba 5.000m, berhasil meraih nomor 3 putri. “Alhamdulillah kontingen Kota Magelang cabor atletik bawa pulang 1 medali perunggu,” ungkapnya dengan senyum.

Persiapan untuk PORPROV XVI 2023 dilakukan dengan maksimal, termasuk latihan intens, mengikuti Jateng Open, dan Pra PORPROV. “Saya juga mengurangi event tarkam dalam satu bulan terakhir, mengurangi traveling, dan yang paling berat adalah saya harus melepaskan cita-cita saya menjadi seorang taruni yang saat itu seleksinya berdekatan dengan program khusus PORPROV XVI 2023. Gapapa ngga jadi taruni, rezekinya di dunia atletik. Percaya bahwa Allah swt sudah merencanakan yang terbaik” jelasnya.

Tantangan terbesar yang dihadapi Aisyah adalah melawan rasa malas saat latihan dan manajemen waktu. “Saya mengatasinya dengan mengatur waktu yang ada untuk kegiatan produktif. Yang berat adalah mengurangi main game dan scroll sosmed. Saya mengalihkan kegiatan yang kurang produktif ke journaling, karena saya hobi menulis,” tambahnya.

Aisyah memiliki target khusus dalam waktu dekat, yakni memperbaiki waktu di road dan trail run, serta meraih lebih banyak prestasi melalui podium di berbagai event lari. “Di road, saya ingin memperbaiki waktu di jarak 5K, 10K, dan 21K. Bismillah, pada tahun 2025 saya berharap bisa upgrade ikut Full Marathon,” ujarnya penuh harap.

Selain itu, Aisyah juga ingin meningkatkan performanya di trail run. “Saya ingin memperbaiki waktu di jarak pendek hingga menengah. Dengan latihan dan konsistensi, saya yakin bisa mencapai target tersebut,” tambahnya.

Semangat dan dedikasi Aisyah terhadap dunia lari sangat menginspirasi. Ia tidak hanya berlatih keras, tetapi juga berusaha menjaga keseimbangan hidup dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup. “Latihan sesuai program, tidur cukup, makan teratur, jangan sampai telat makan, kurangi begadang, dan kurangi overthinking,” jelasnya.

Bagi Aisyah, dukungan dari keluarga, terutama ibunya, sangat berarti. “Ibu adalah inspirasi terbesar saya. Dukungan dan nasihatnya membuat saya terus semangat dan berusaha memberikan yang terbaik,” ungkapnya dengan senyum.

Dengan segala persiapan dan kerja kerasnya, Aisyah berharap bisa terus mengukir prestasi di dunia lari. “Saya ingin membuktikan bahwa dengan semangat, dedikasi, dan doa, saya bisa mencapai cita-cita saya. Terima kasih untuk semua yang sudah mendukung dan memberikan semangat,” tutupnya.

Aisyah Nur Rahmah adalah contoh nyata dari atlet muda yang penuh semangat dan bertekad kuat. Perjalanannya dalam dunia lari membuktikan bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari orang-orang terdekat, segala impian dapat diraih. Magelang patut berbangga memiliki atlet berbakat sepertinya.