Jakarta, TeropongJakarta.com – Hidup di kota besar seperti Jakarta kerap membuat seseorang tenggelam dalam rutinitas kantor yang padat dan monoton. Namun, bagi Weni Nurcahya, perempuan yang berkarier di dunia perbankan, keseimbangan hidup justru ia temukan di alam bebas dan lintasan lari. Dua hobi itu kini menjadi bagian penting dari hidupnya untuk menjaga kesehatan fisik dan kejernihan pikiran.
Awal ketertarikan Weni Nurcahya terhadap dunia pendakian dimulai pada tahun 2014. Kala itu, rasa jenuh terhadap rutinitas kantor membuatnya ingin mencoba hal baru. Ia memutuskan ikut teman-teman sekolah mendaki gunung, dan dari situlah kisah cintanya dengan alam bermula. “Pendakian pertama saya meninggalkan kesan mendalam. Sejak itu, saya ketagihan dan ingin terus mencoba gunung-gunung lain,” ujarnya mengenang.

Sejak pendakian pertamanya, Weni rutin mendaki dua hingga tiga kali setahun. Ia tak hanya menikmati pemandangan dari puncak gunung, tetapi juga proses perjalanan yang penuh tantangan. Dari setiap langkah, ia belajar tentang keteguhan, kesabaran, dan solidaritas. “Mendaki gunung membuat saya belajar banyak hal, terutama bagaimana berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai usia dan karakter,” ungkapnya.
Namun, seiring meningkatnya kesibukan di kantor, Weni Nurcahya mulai mencari aktivitas yang lebih fleksibel namun tetap menyehatkan. Dari situlah muncul ketertarikan baru: lari. “Saya butuh aktivitas yang bisa dilakukan kapan saja tanpa harus meninggalkan kota. Lari menjadi pilihan karena bisa dilakukan setelah pulang kerja atau saat akhir pekan,” tuturnya.

Kini, berlari menjadi rutinitas barunya. Ia sering berlari di area perumahan atau taman kota sebagai bentuk relaksasi setelah bekerja. Menurut Weni, olahraga lari bukan hanya menyehatkan fisik, tapi juga menenangkan pikiran. “Dengan berlari, saya bisa berpikir lebih jernih dan tidak mudah tergesa-gesa dalam mengambil keputusan,” katanya.
Kedua hobinya, baik mendaki gunung maupun berlari, memberikan pengaruh besar terhadap cara Weni Nurcahya mengatur hidup. Ia memiliki batasan waktu kerja yang jelas agar keseimbangan hidup tetap terjaga. “Saya selalu membagi waktu untuk pekerjaan, olahraga, dan waktu pribadi. Semua harus seimbang agar produktivitas tetap terjaga,” jelasnya.

Selain aktif secara individu, Weni juga terlibat dalam komunitas pecinta alam. Ia merupakan anggota BRIPALA Indonesia, wadah bagi pegawai BRI dari berbagai daerah yang memiliki hobi mendaki gunung. Melalui komunitas ini, ia memperluas jaringan pertemanan dan belajar arti kebersamaan. “Di BRIPALA, kami saling mendukung satu sama lain, baik di alam maupun di pekerjaan,” ujarnya.
Bagi Weni Nurcahya, olahraga bukan sekadar rutinitas, tapi bagian dari gaya hidup produktif. Ia meyakini bahwa olahraga dapat meningkatkan disiplin, fokus, serta kemampuan menghadapi tekanan pekerjaan. “Olahraga membantu saya tetap tenang dalam situasi apa pun. Ini modal penting dalam dunia perbankan yang penuh dinamika,” ungkapnya.

Weni pun memiliki dua impian besar terkait hobinya. Dalam dunia pendakian, ia ingin menaklukkan gunung-gunung tertinggi di Indonesia dan luar negeri. Sedangkan dalam dunia lari, ia menargetkan bisa mengikuti event marathon dan trail run bergengsi. “Saya ingin terus menantang diri sendiri, baik di alam bebas maupun di jalan aspal,” ucapnya penuh semangat.
Bagi Weni Nurcahya, hidup yang seimbang adalah ketika seseorang mampu bekerja keras, menjaga kesehatan, dan tetap menikmati perjalanan hidup. Dari puncak gunung hingga lintasan lari, ia membuktikan bahwa setiap langkah menuju keseimbangan selalu dimulai dari keberanian untuk mencoba hal baru.
