
Tangerang Selatan, TeropongJakarta.com – Berawal dari keisengan, Sarah Rizky Andyni kini menjadikan lari sebagai bagian dari gaya hidupnya. Tinggal di Apartemen Silkwood Residence, Maple Tower, Tangsel, Sarah mulai berlari sejak Juni tahun lalu. Memasuki usia 30 tahun, ia semakin sadar akan pentingnya olahraga.
“Sehat itu mahal, lebih baik capek lari daripada capek berobat,” ujar Sarah, menegaskan alasan di balik kebiasaannya yang kini mulai menjadi rutinitas tak tergantikan.
Sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak sendiri, Sarah mengakui bahwa membagi waktu untuk berlatih cukup menantang. Namun, ia tetap berusaha untuk konsisten, meskipun sering kali harus mencari celah di antara kesibukan hariannya.
“Bagi waktunya sebenarnya rada sulit. Kalau weekdays aku lari atau gym di treadmill aja, kalau weekend long run, anak aku titip ke papanya. Seminggu aku latihan lari 3-4 kali, dan di sela-sela hari aku pakai untuk rest day atau bikin konten jika ada kerjaan dari brand,” jelasnya.

Awalnya, ia hanya sekadar mencoba-coba, tetapi seiring waktu, semangatnya semakin besar. Kini, ia punya ambisi untuk bisa naik podium dalam ajang lari yang diikutinya.
“Dulu iseng aja lari, lama-lama jadi ambi pengen banget bisa podium. Sejauh ini masih di potential winner 5, semoga tahun ini bisa podium, aminnn!” katanya dengan semangat yang membara.
Manfaat dari kebiasaannya berlari sangat terasa bagi tubuh dan pikirannya. Ia merasa lebih sehat, lebih bahagia, dan jarang sakit. Berlari juga menjadi ajang pelepasan stres dari aktivitas harian sebagai ibu rumah tangga.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah ketika anaknya yang masih berusia 4 tahun sulit melepas kepergiannya untuk berlari.

“Kadang nggak dapat izin dari anak buat lari, maklum masih kecil, masih nempel banget sama mamanya,” tuturnya sambil tersenyum.
Selain aktif berlari, Sarah juga membangun personal branding di media sosial sebagai content creator. Baginya, dunia digital memberinya fleksibilitas lebih dalam membagi waktu antara hobi dan keluarga.
“So far aku lebih fokus ke content creator, bukan modeling. Jadi waktu aku lebih fleksibel,” jelasnya.
Tahun ini, ia semakin serius dengan targetnya di dunia lari. Pada Mei mendatang, ia akan mengikuti half marathon pertamanya. Momen ini menjadi langkah besar dalam perjalanan larinya.

“Ini bakal jadi perdana aku half marathon. Semua butuh proses, pastinya aku mau banget nyobain marathon dan bisa podium tentunya,” ungkapnya penuh optimisme.
Untuk mencapai target tersebut, Sarah kini lebih disiplin dalam pola latihan dan menjaga pola makan. Ia mengatur jadwal latihan dengan lebih sistematis dan berusaha menjaga keseimbangan antara olahraga, pekerjaan, dan keluarga.
Ia juga berbagi pesan kepada para ibu agar tetap bergerak meski sibuk mengurus rumah dan anak.
“Jangan mager! Ngurus rumah dan anak bukan alasan untuk nggak bergerak. Keluar rumah, jalan pagi setiap hari 1000 langkah aja udah keren banget. Nggak harus lari, jalan aja cukup, demi hidup sehat,” pesannya penuh semangat.

Sarah berharap kisahnya bisa menginspirasi para ibu di luar sana untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan tidak ragu memulai perjalanan olahraga mereka.
“Semangat untuk semua para ibu di luar sana! Kita juga bisa tetap sehat dan bugar,” pungkasnya.