
Batu, TeropongJakarta.com – Dunia modeling hijab semakin berkembang, menghadirkan sosok-sosok inspiratif yang membuktikan bahwa berhijab bukanlah penghalang untuk tampil stylish dan percaya diri. Salah satu sosok inspiratif tersebut adalah Tsuwaibatul Islamiyah, atau yang akrab disapa Mia, seorang model hijab dan content creator asal Kota Batu, Jawa Timur.
Mia telah membuktikan bahwa passion yang dijalani dengan ketekunan dapat membuka banyak peluang. Ia mengawali perjalanannya di dunia fashion sejak masih kecil, bukan karena ambisi, tetapi karena keinginan sederhana untuk membantu ibunya. “Saya pertama kali ikut lomba fashion show saat kelas 4 SD. Awalnya hanya iseng, tergiur hadiah uang karena saya ingin membawa ibu saya berobat,” ungkapnya.
Tak disangka, di lomba pertamanya itu Mia berhasil meraih juara satu. Uang hasil kemenangan pun ia gunakan untuk membawa sang ibu berobat. Sejak saat itu, ia semakin menyadari bahwa dunia fashion adalah sesuatu yang membuatnya bahagia. “Saya mulai tertarik dengan dunia modeling hijab dan ingin membuktikan bahwa perempuan berhijab bisa tetap tampil percaya diri dengan gaya mereka,” lanjutnya.
Mia pun mulai aktif mengikuti berbagai kompetisi, dari tingkat sekolah, kecamatan, hingga kabupaten. Kepercayaan dirinya terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya pengalaman di atas panggung. Namun, saat duduk di bangku SMA, ia memutuskan untuk rehat sementara dari dunia modeling. “Saya ingin fokus belajar karena saya punya impian untuk kuliah,” ujarnya.

Setelah masuk kuliah, kesempatan besar kembali menghampirinya. Tanpa disangka, ada brand yang menghubunginya untuk menjadi model hijab. “Saat itu saya tidak menyangka ada yang menghubungi saya untuk bekerja sama. Dari situ, saya mulai berpikir bahwa mungkin ini adalah jalan saya,” katanya. Sejak saat itu, Mia mulai serius mengembangkan konten seputar fashion hijab, kecantikan, dan gaya hidup.
Menjalani peran sebagai ibu sekaligus content creator bukanlah hal yang mudah. Mia mengakui bahwa manajemen waktu menjadi tantangan terbesar dalam hidupnya. “Mengurus keluarga tetap menjadi prioritas utama, tetapi di sisi lain, saya juga ingin tetap produktif dalam berkarya. Saya harus benar-benar pintar mengatur waktu,” katanya.
Salah satu strategi yang ia terapkan adalah dengan membuat jadwal yang terstruktur. “Saya bekerja saat anak-anak tidur atau berkolaborasi dengan keluarga dalam pembuatan konten. Dengan begitu, saya tetap bisa menjalankan keduanya dengan seimbang,” jelasnya.
Bagi Mia, menjadi seorang ibu bukan berarti harus berhenti mengejar mimpi. Ia pun membagikan pesan kepada para ibu rumah tangga yang ingin memulai perjalanan serupa. “Jangan takut untuk memulai. Menjadi ibu bukan berarti harus berhenti mengejar impian. Mulailah dari hal kecil, gunakan waktu sebaik mungkin, dan jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekat,” katanya penuh semangat.

Untuk menjaga konsistensi dalam berkarya, Mia juga memanfaatkan teknologi dalam manajemen kontennya. “Saya biasanya membuat to-do list setiap hari dan menentukan prioritas. Pagi hari saya fokus pada pekerjaan utama saya sebagai guru, sore untuk keluarga, dan malam atau saat weekend, saya mengerjakan proyek atau membuat konten,” ungkapnya.
Selain itu, Mia juga memanfaatkan fitur penjadwalan di media sosial agar tetap aktif meskipun sedang sibuk. “Dengan adanya teknologi, saya bisa tetap produktif tanpa harus terus-menerus memantau media sosial setiap saat,” tambahnya.
Namun, ia juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. “Saya tidak memaksakan diri. Kalau merasa lelah, saya mengambil waktu istirahat agar tetap bisa memberikan yang terbaik, baik untuk keluarga maupun pekerjaan,” ujarnya.
Ke depan, Mia berharap bisa terus berkembang di dunia modeling hijab dan content creation. “Saya ingin berkolaborasi dengan lebih banyak brand fashion dan beauty yang sejalan dengan nilai-nilai saya. Selain itu, saya juga ingin membangun komunitas yang lebih besar untuk mendukung para perempuan berhijab agar lebih percaya diri dalam mengekspresikan diri mereka,” tuturnya.

Saat ini, Mia tengah mempersiapkan beberapa proyek kolaborasi dengan brand fashion hijab dan beauty. Ia juga ingin mendalami edukasi digital agar bisa berbagi pengalaman serta tips kepada perempuan yang ingin memulai karier di bidang modeling dan content creation. “Dunia digital berkembang sangat pesat. Saya ingin berbagi wawasan agar semakin banyak perempuan berhijab yang bisa berdaya dan percaya diri dengan gaya mereka,” pungkasnya.
Kisah Mia adalah bukti bahwa passion yang dijalani dengan ketekunan bisa membawa seseorang melampaui ekspektasi. Ia tidak hanya menjadi model hijab yang stylish, tetapi juga sosok inspiratif bagi banyak perempuan untuk tetap percaya diri dalam berkarya dan mengekspresikan diri mereka.