
Lampung, TeropongJakarta.com – Saputriani, seorang perempuan asli Lampung Utara, telah meniti kariernya di salah satu perusahaan BUMN sejak awal tahun 2021. Namun, perjalanannya dalam dunia konten digital baru dimulai pada tahun 2024. Dua bidang yang ia geluti ini menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam membagi waktu antara pekerjaan utama dan tuntutan sebagai content creator.
Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah ketika pelanggan menagih konten untuk segera diunggah, sementara rutinitas pekerjaannya di kantor sering kali overload hingga larut malam. Kondisi ini menuntutnya untuk memiliki manajemen waktu yang baik serta stamina yang kuat agar tetap produktif di kedua bidang tersebut.
“Kadang saya harus begadang untuk menyelesaikan konten setelah pulang kerja. Di satu sisi, saya ingin memberikan yang terbaik untuk pelanggan, tapi di sisi lain pekerjaan utama saya juga menuntut perhatian penuh. Itu tantangan besar,” ungkap Saputriani saat diwawancarai.
Bagi Saputriani, Bogor menjadi destinasi paling berkesan dalam hidupnya. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menenangkan, tetapi juga menjadi saksi perjuangannya dalam menghadapi tekanan fisik akibat pekerjaan yang padat. Baginya, Bogor adalah definisi “healing yang dibayar,” namun tetap menyisakan tantangan besar.
Karena kesibukannya yang luar biasa, Saputriani hanya bisa mengerjakan konten setelah pulang kerja. Di kantor, ia hampir tidak memiliki waktu untuk sekadar membuka media sosial. Waktu istirahat yang hanya 45 menit pun terasa sangat singkat, bahkan di posisinya saat ini, istirahat makan siang harus dilakukan sambil tetap bekerja.
“Di kantor benar-benar tidak ada waktu luang. Bahkan untuk sekadar mengecek ponsel saja sulit, apalagi membuat konten. Karena itu, saya harus mengatur waktu sebaik mungkin setelah jam kerja,” tambahnya.
Meski menghadapi tekanan tinggi, Saputriani tetap memiliki motivasi besar untuk terus bekerja keras. Ia ingin bisa terus meng-upgrade kehidupan, mulai dari mengganti ponsel hingga memiliki mobil sendiri. Alhamdulillah, semua itu kini telah tercapai. Namun, ada satu impian yang masih menjadi PR besar baginya, yaitu menjalankan ibadah umrah dan haji.
Keberhasilan dalam dunia kerja dan konten digital tidak hanya membawanya pada pencapaian materi, tetapi juga membentuk pribadinya menjadi lebih terbuka dan berpikiran luas. Media sosial, yang sering kali mendapat stigma negatif, justru ia lihat dari sisi positif. Dari sana, ia mendapatkan banyak teman, penghasilan tambahan, serta wawasan yang lebih luas tentang berbagai hal.
“Saya melihat media sosial dari sisi positif. Dari sini saya bisa belajar banyak, mendapatkan teman baru, dan tentu saja penghasilan tambahan. Ini benar-benar membuka wawasan saya,” jelasnya.
Di tengah kesibukannya, ia selalu berusaha untuk terus belajar dan berkembang. Dunia konten digital menuntut kreativitas tanpa batas, dan Saputriani tidak ingin tertinggal dalam arus tren yang terus berubah. Baginya, adaptasi adalah kunci utama untuk tetap relevan di industri ini.
Kedisiplinan dan kerja kerasnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang ingin menyeimbangkan pekerjaan utama dengan passion di bidang lain. Ia membuktikan bahwa dengan usaha dan tekad yang kuat, seseorang bisa mencapai lebih dari satu kesuksesan dalam hidupnya.
Meskipun waktu yang tersedia sangat terbatas, Saputriani tidak pernah kehilangan semangat untuk berkarya. Ia percaya bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Saat ini, ia terus berfokus pada pengembangan diri dan mencari cara untuk mengelola waktu dengan lebih efektif. Ia sadar bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting agar tidak mengalami burnout.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Saputriani ingin terus menginspirasi banyak orang, khususnya mereka yang ingin terjun ke dunia digital namun masih ragu karena pekerjaan utama. Ia adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat, tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai.
Impian umrah dan haji yang masih menjadi target utamanya, ia yakini bisa segera terwujud. Dengan langkah yang mantap dan doa yang selalu mengiringi, Saputriani siap menghadapi tantangan-tantangan berikutnya dalam perjalanan hidupnya.