Jakarta, TeropongJakarta.com – Di antara riuh pekerjaan domestik dan ritme hidup digital, Novida Ayu Sefani menemukan jalannya sendiri. Perempuan yang akrab disapa Novida itu menjalani tiga peran sekaligus: seorang ibu, kreator konten, sekaligus pendamping suami yang memiliki jadwal dinas cukup padat. Semua dijalaninya tanpa kehilangan ketenangan dan kreativitas.
Bagi Novida, kunci keseharian yang stabil adalah kelincahan dalam mengatur waktu. Ia menyebutnya sebagai sikap “gesit” cara yang membuatnya mampu menentukan prioritas dalam hitungan menit. “Kalau waktunya berbarengan, saya utamakan dulu yang lebih penting, seperti menyiapkan kebutuhan suami sambil mengurus anak. Ketika semuanya sudah ready, baru saya lanjut bikin konten. Jadi tidak kelamaan edit atau posting, dan semuanya berjalan lancar dalam satu waktu,” ujarnya.

Namun, rutinitas tak selalu selancar teori. Ada momen-momen yang membuatnya harus memutar otak lebih cepat. Salah satu tantangan terbesar adalah ketika suami harus berangkat dinas pada waktu yang sama dengan anak-anak yang bersiap berangkat sekolah. Semua harus selesai dalam tempo singkat, sementara bekal sekolah belum tersentuh. Tapi bagi Novida, kepanikan bukan pilihan. “Cara mengatasinya dengan inisiatif. Apa saja yang ada di kulkas langsung saya olah. Alhamdulillah semua teratasi. Anak-anak berangkat sekolah bawa bekal dan suami pun berangkat dinas sudah sarapan,” katanya sambil tertawa kecil.
Di tengah dinamika rumah tangga itu, kreativitas rupanya tak pernah berhenti mengalir. Ide-ide konten muncul secara natural dari kegiatan sehari-hari. Baginya, aktivitas rumah yang penuh kejadian spontan sering kali menghadirkan momen lucu dan menarik. “Dari situ muncul ide kreatif untuk saya videokan dan jadikan konten. Mengalir saja, nggak pernah saya paksakan,” kata Novida.

Kesehariannya yang serba cepat justru menjadi ruang ekspresi yang ia nikmati. Konten yang lahir dari aktivitas natural membuatnya dekat dengan para penonton dan membentuk gaya konten yang hangat. Meski dimulai dari aktivitas domestik, Novida melihat peluang lebih besar.
Ke depan, ia berharap bisa berkembang menjadi kreator konten yang lebih aktif dan konsisten berkarya. “Saya ingin jadi kreator yang bisa terus berkarya, yang suatu saat bisa membantu keluarga, dan tentu saja memberi inspirasi bagi banyak ibu lainnya,” ujarnya.
Dengan ritme hidup yang padat, Novida membuktikan bahwa kreativitas tak harus lahir dari ruang sunyi. Dalam hiruk-pikuk tugas rumah tangga, ia justru menemukan pijakan kuat untuk terus melangkah dari dapur, ruang tamu, hingga layar ponsel yang merekam cerita hariannya.
