Denpasar, TeropongJakarta.com – Nur Fadilah Utami, wakil dari Provinsi Bali, berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang Putri Hijab 2023 dengan meraih posisi Runner Up 2. Gadis asal Denpasar ini mengungkapkan rasa syukurnya setelah mencapai titik yang telah lama ia impikan sejak duduk di bangku SMA.

“Alhamdulillah, aku cuma bisa banyak-banyak bersyukur kepada Allah. Ini adalah rezeki besar yang Allah berikan kepadaku, bisa lolos dan berhasil masuk sebagai Runner Up 2 mewakili kota tercinta, Bali,” ujar Fadilah dengan penuh kebanggaan. Ia menambahkan bahwa 2023 adalah tahun emas baginya karena berhasil mewujudkan impian yang telah lama dinanti, yakni menjadi finalis yang mengharumkan nama Bali.

Fadilah juga berbagi cerita mengenai tantangan besar yang dihadapinya selama kompetisi. Menurutnya, masa karantina baik secara online maupun offline merupakan ujian tersendiri. “Tantangan terbesar selama berkompetisi itu ada di dua tahap, yaitu saat karantina online dan offline,” jelasnya.

Dalam karantina online yang berlangsung selama tiga bulan, Fadilah mengaku diberikan tantangan untuk menjadi influencer yang baik. “Kami diminta membuat konten, mengelola akun media sosial, dan menginspirasi followers. Namun, aku merasa belum maksimal dalam hal ini, contohnya membuat konten seadanya yang penting post, dan interaksi dengan followers juga masih kurang,” ungkapnya jujur.

Sementara itu, pada karantina offline, Fadilah bertemu dengan banyak finalis hebat dari berbagai provinsi yang membuatnya introspeksi diri. “Aku jadi lebih ‘ngaca’ ke diriku sendiri, ternyata mereka pantas berada di posisi itu karena produktif, berbakat, dan percaya diri. Dari situ aku termotivasi untuk terus mengembangkan diriku,” tambahnya.

Tak hanya sukses di ajang Putri Hijab, Fadilah saat ini juga sibuk dalam dunia karir. Ia bekerja sebagai HRGA di sebuah perusahaan penjualan kendaraan listrik, sembari melanjutkan pendidikan S1-nya. “Tahun lalu aku hanya ambil D1, tapi sekarang aku melanjutkan S1 dan juga aktif menjadi Coach Modelling di Putri Hijab Academy. Itu membuat aku senang, meskipun sibuk, tapi aku bisa terus mengembangkan hobi,” kata Fadilah.

Motivasi terbesar Fadilah dalam mengikuti ajang Putri Hijab adalah untuk memotivasi dirinya agar terus menjadi lebih baik. “Aku ingin menjadi role model atau inspirasi bagi wanita lain di luar sana. Aku ingin menunjukkan bahwa wanita berhijab juga bisa terbang tinggi menggapai impian,” jelasnya dengan semangat.

Perjalanan Fadilah dalam dunia modelling dimulai sejak SD, namun sempat terhenti selama tiga tahun ketika ia menempuh pendidikan di pesantren. “Sejak SMA, aku kembali ke dunia modelling, mengikuti berbagai kompetisi di Bali. Pengalaman ini membuatku belajar banyak tentang dunia fashion, bukan hanya catwalk,” ungkapnya.

Meski pernah meraih Golden Ticket di ajang Miss Teenager Bali, Fadilah harus mengurungkan niat untuk berkompetisi lebih lanjut karena tidak mendapatkan restu orangtua. “Sayangnya, kompetisi yang aku ikuti tidak ada yang berhijab, sehingga aku tidak bisa melanjutkan,” kenangnya.

Saat ini, Fadilah tetap menjalani tanggung jawabnya dalam dunia karir sebagai prioritas utama. “Karir adalah prioritas utama karena dari pekerjaan ini juga aku bisa membiayai kuliahku. Di luar jam kerja, aku sisihkan waktu untuk menekuni hobi dan passionku di modelling,” tuturnya.

Fadilah berharap bisa terus membuat pencapaian baru di tahun-tahun mendatang, baik dalam karir, usaha, maupun dunia modelling. “Aku ingin lebih aktif, bisa terjun dan tahu banyak hal tidak hanya di dalam kota, tapi juga di luar kota. Masih banyak tantangan dan pengalaman yang belum aku rasakan,” katanya penuh antusias.

Tak hanya berfokus pada karir dan modelling, Fadilah juga mulai merintis bisnis pribadi untuk meningkatkan karirnya. “Aku sedang belajar bagaimana membangun bisnis pribadi yang dapat mendukung karirku, dan semoga selalu ada jalan untuk mencapai target-target tersebut,” ujarnya dengan optimis.

Prestasi Nur Fadilah Utami di ajang Putri Hijab 2023 dan kesibukannya dalam karir serta dunia modelling menunjukkan dedikasi dan tekad kuat untuk terus mengembangkan diri. “Aku ingin menjadi satu-satunya putri kecil yang membanggakan di keluarga,” tutup Fadilah dengan senyum.