Jakarta, – Sejak kecil, cita-cita menjadi seorang guru membekas sejak kecil dalam perjalanan hidup Alma Amelia. Orangtuanya, yang juga seorang guru, membawa inspirasi dan kebahagiaan melihat anak-anak belajar dan bermain di sekolah. Setelah berhasil menyelesaikan studi di Universitas Pendidikan Indonesia, Alma Amelia mewujudkan impian tersebut dan menjadi seorang pendidik.

Saat ini, Alma Amelia mengemban peran guru di SMPN 2 Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Meski jarak tempuhnya mencapai 15 km dari rumahnya di Jalan Abdul Kodir no 74, Desa Purwamekar, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Alma Amelia dengan gigih menjalani kewajiban sebagai seorang pendidik.

Menjalani dua peran sekaligus sebagai seorang guru dan ibu tidaklah mudah. Meski pernah terbersit pikiran untuk resign dan fokus menjadi ibu, cinta Alma Amelia pada dunia pendidikan sulit dilepaskan. Dukungan suami, ridho Allah, dan ridho orangtua menjadi penguat dalam menghadapi segala tantangan.

Tantangan yang dihadapi Alma Amelia terletak pada momen ketika ia harus hadir sebagai seorang ibu saat anak sakit, dibutuhkan, atau dalam event-event sekolah yang mengharuskan kehadiran seorang ibu. Namun, pimpinan yang memahami situasinya memungkinkan Alma Amelia untuk memprioritaskan tanggung jawab sebagai seorang ibu tanpa mengesampingkan tugas sebagai seorang guru.

Bagi Alma Amelia, anak-anaknya adalah sumber energi terbesar. Cinta pada anak-anak membuatnya menyukai pekerjaannya dan tidak pernah merasa lelah. Ia menganggap pekerjaannya bukan sekadar tugas, melainkan hobi. Murid-muridnya juga menjadi sumber energi positif yang meningkatkan kualitasnya di sekolah dan di rumah.

Strategi sederhana yang dipegang Alma Amelia adalah menjalani semua dengan ikhlas, bekerja dengan hati, dan selalu bahagia. Meskipun menjalani dua peran sekaligus tidaklah mudah, Alma Amelia meyakini bahwa keikhlasan dan kecintaan pada apa yang dilakukannya adalah kunci utama. Anak-anaknya, sebagai buah cinta dan anugrah dari Allah, tetap menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Pengalamannya mengajarkan bahwa apapun yang dilakukan dengan ikhlas dan mencari ridho Allah pasti akan dimudahkan. Peran sebagai guru tidak dilepaskan begitu saja saat di rumah, begitu juga sebaliknya. Alma Amelia menjalani kedua peran tersebut dengan sepenuh hati, meyakini bahwa sosok ibu dan guru melekat dalam dirinya dan tidak bisa dipisahkan. Dalam setiap langkahnya, Alma Amelia membuktikan bahwa menjadikan pekerjaan sebagai ladang pahala dapat dilakukan dengan kebahagiaan dan keikhlasan.