
Bekasi, TeropongJakarta.com – Di tengah hiruk-pikuk event lari yang kian marak digelar di berbagai kota, hadir sosok tak terduga dari Purwokerto yang merebut perhatian bukan karena kecepatan atau medali, melainkan karena ketulusannya dalam berlari dan berbagi cerita. Namanya Budi Setiawan pelari konten yang tak pernah menyangka hobi isengnya bisa mengubah arah hidup.
Awalnya sederhana. Tahun 2024, Budi mendaftar di Bekasi Marathon. Tak ada persiapan matang. Ia datang dengan sepatu lama yang biasa dipakai main futsal, celana kolor warisan kampus, dan jersey event yang ia beli di toko daring. Di sinilah langkah pertamanya dimulai.
“Waktu itu saya cuma pengin hidup lebih sehat,” katanya. Ia tak tahu apa itu pace, belum paham soal strategi lari, bahkan titik water station pun tak masuk dalam perhitungannya. Tapi Budi tetap berangkat bermodal niat dan semangat.
Di tengah lintasan itulah Budi menyadari satu hal: lari bukan sekadar olahraga, tapi perjalanan personal. Ia mulai merekam momen-momen kecil di sepanjang rute bukan dengan kamera mahal, melainkan lewat ponsel usang yang sering ngelag kalau dipakai edit.
Videonya tak muluk-muluk. Cuplikan 30 detik, kadang hanya lari sore di jalan kampung. Tapi dari situ, muncul interaksi kecil dari netizen. Ada yang tertawa, ada yang merasa relate, bahkan ada yang akhirnya ikut berlari. Budi tak mengejar viralitas ia hanya ingin menghibur.
“Yang penting saya konsisten, siapa tahu bisa menginspirasi,” ujar Budi. Ia terus unggah video harian: dari pagi buta hingga sore berkabut. Ia menyebutnya sebagai “lari jujur” apa adanya, tak dibuat-buat.
Momentum datang saat Budi ikut event kolaborasi bersama Kahf Bro Bekasi. Di sinilah titik balik dimulai. Beberapa brand mulai melirik bukan semata karena jumlah pengikut, tapi karena keaslian cerita yang ia bangun.
Mulai dari brand sepatu lokal, smartwatch, perlengkapan olahraga, hingga hotel dan parfum, semua tertarik menggandengnya. Bentuknya pun beragam dari endorsement hingga kolaborasi event lari. Bahkan beberapa giveaway ia buat sendiri, hanya demi menyemangati orang untuk mulai.

Budi tak melihat ini sebagai pencapaian pribadi. “Kalau bisa bikin orang lain bergerak, itu udah lebih dari cukup,” katanya. Ia percaya, semua orang bisa mulai dari nol asal ada niat.
Menurutnya, tantangan terbesar bukan soal gear atau stamina. “Yang susah itu mulai. Banyak yang nunggu sepatu mahal dulu, padahal niat yang paling penting,” ujarnya sambil tertawa.
Kini, kontennya sudah menjangkau ribuan orang. Ia tak hanya lari sendirian, tapi sering bareng komunitas. Ia bukan pelari tercepat, tapi salah satu yang paling konsisten.
Budi juga beberapa kali diundang ke berbagai kota untuk ikut event atau jadi pembicara. Tak jarang, ia mengisi sesi sharing soal bagaimana mengubah passion jadi peluang dengan cara yang rendah hati dan membumi.
Di balik layar, Budi masih sama seperti dulu. Masih edit video sendiri, masih bales DM satu per satu, dan masih lari dengan senyum yang sama. Ia tak berubah, meski cuan mulai berdatangan.
Dari Purwokerto ke Bekasi, dari video iseng ke kolaborasi brand, Budi Setiawan membuktikan satu hal: bahwa passion, jika dijalani dengan hati dan konsistensi, bisa membuka pintu rezeki tanpa perlu jadi siapa-siapa.