Hongkong, teropongjakarta.com – Yuli Safri Utami, seorang gadis berparas hitam langsat dari Kota Ngapak, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, telah menjalani langkah besar dengan menjadi seorang pekerja migran di luar negeri. Keputusannya ini penuh dengan tantangan, namun menjadi awal yang menarik dan membangun dalam perjalanan hidupnya.
Salah satu tantangan awal yang dihadapi oleh Yuli adalah bahasa. Bekerja di lingkungan dengan bahasa yang berbeda memerlukan adaptasi dan upaya ekstra untuk belajar. Meskipun komunikasi awalnya menjadi rintangan, tekad untuk menguasai bahasa tersebut menjadi pendorong untuk terus maju.
Adaptasi dengan budaya baru juga merupakan perjalanan panjang. Menemukan keseimbangan antara kebiasaan dan adat istiadat baru memerlukan waktu dan kesabaran. Yuli belajar untuk menghargai perbedaan dan memahami bahwa setiap budaya memiliki keunikan sendiri.
Faktor cuaca, terutama di musim dingin, menjadi tantangan lainnya. Suhu yang jauh lebih rendah dari yang biasa dia alami membutuhkan penyesuaian dan persiapan ekstra. Namun, seiring berjalannya waktu, Yuli belajar untuk menyukai keindahan musim dingin dan menemukan kebahagiaan dalam aktivitas yang hanya dapat dinikmati pada saat itu.
Pentingnya makanan dalam kehidupan sehari-hari juga menjadi salah satu hal yang dihadapi oleh Yuli. Terbiasa dengan makanan berbasis nasi di Indonesia, variasi makanan di luar negeri menjadi tantangan menarik. Yuli belajar menciptakan keseimbangan gizi yang baik untuk menjaga kesehatan dan energi dalam menjalani rutinitas sehari-hari.
Untuk menjaga keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, Yuli memilih untuk fokus pada kualitas pekerjaan yang dia lakukan. Kerja keras, dedikasi, dan integritas menjadi pilar utama dalam meraih tujuan karier. Sementara untuk kehidupan pribadi, Yuli lebih memilih untuk mengalir, menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada tanpa batasan kaku.
Bagi mereka yang bercita-cita mengejar impian serupa, Yuli memberikan beberapa nasihat berharga. Pertama, jangan mudah tergiur oleh iming-iming gaji besar. Lebih dari sekadar uang, fokus pada kesempatan dan pertumbuhan pribadi. Kedua, cari informasi tentang negara tujuan dengan baik untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat. Pastikan proses keberangkatan melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTI) resmi untuk keamanan dan legalitas.
Bagi mereka yang sudah menjalani perjalanan serupa, Yuli memberikan nasihat tambahan. Pertama, lakukan pekerjaan dengan baik, jujur, dan berkualitas untuk membangun reputasi yang baik di mata majikan. Kedua, hati-hati dalam memilih teman baik di dunia nyata maupun maya. Ketiga, atur keuangan dengan bijak untuk memberikan stabilitas di masa depan. Keempat, kuat mental untuk menghadapi tantangan dengan majikan yang kurang baik. Dan kelima, berhati-hati dalam bergaul, baik dengan orang asing maupun sesama Indonesia.
Intinya, langkah-langkah di luar negeri membuka peluang baru, tantangan menarik, dan pembelajaran yang tak terhitung jumlahnya. Dengan hati-hati, ketekunan, dan sikap terbuka, siapa pun dapat menjalani perjalanan serupa dengan sukses dan kebahagiaan. Semoga pengalaman dan nasihat ini dapat memberikan pandangan yang bermanfaat bagi mereka yang tengah menjalani atau bermimpi menjalani perjalanan serupa.