Batam, TeropongJakarta.com – Doni JR, seorang anak muda asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini dikenal sebagai pekerja keras yang merantau ke Batam demi mengubah nasib keluarganya di kampung halaman. Doni, yang kini bekerja di PT Sihlin Snack, juga aktif menjalani hidup sehat melalui olahraga fitness. Ceritanya penuh inspirasi, terutama bagi mereka yang tengah mencari motivasi untuk berani keluar dari zona nyaman.

“Saya pertama kali merantau ke Batam untuk mengubah nasib keluarga saya di kampung. Saya ingin membantu mereka dan membuktikan bahwa saya bisa sukses di tanah rantau,” ujar Doni, yang kini lebih dikenal sebagai Doni JR. Tantangan yang ia hadapi di awal perantauannya memang tidak mudah, terutama ketika ia kehilangan pekerjaan pada 2022 akibat pengurangan karyawan di masa pandemi COVID-19. “Waktu itu, saya benar-benar kehilangan pegangan,” ungkapnya.

Beratnya tekanan hidup yang ia hadapi sempat membuat Doni merasa terpuruk. Namun, di tengah keterbatasan, ia menemukan pelarian positif lewat dunia fitness. “Dulu, badan saya kurus sekali, berat saya hanya sekitar 38 kg. Tapi setelah konsisten gym, sekarang berat badan saya sudah mencapai 55 kg,” ujarnya penuh semangat.

Doni mengakui, bahwa olahraga tidak hanya mengubah fisiknya, tetapi juga mentalnya. “Fitness bukan sekadar membentuk badan, tapi juga melatih mental agar konsisten dan disiplin. Sekarang, saya bukan hanya mendapatkan kesehatan fisik, tapi juga punya semangat hidup yang baru,” tambah Doni.

Sejak terjun ke dunia fitness, Doni tidak hanya menjaga kebugaran tubuhnya, tetapi juga mulai berbagi ilmu dengan orang lain. “Yang paling menyenangkan adalah ketika saya bisa melatih banyak orang untuk menjalani pola hidup sehat. Melihat semangat mereka benar-benar memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya,” katanya. Di sela-sela kesibukannya, Doni rajin memberikan motivasi kepada teman-temannya di gym agar mereka konsisten menjaga kesehatan.

Kesibukannya di PT Sihlin Snack yang menerapkan dua shift, pagi dan siang, juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, Doni telah menemukan ritme yang tepat. “Kalau masuk kerja pagi, saya ke gym sore jam 6-7 malam. Kalau masuk kerja siang, saya bangun pagi jam 8 untuk nge-gym dulu,” jelasnya. Baginya, waktu bukan alasan untuk tidak menjaga tubuh tetap fit dan sehat.

Selain bekerja, Doni juga aktif di media sosial sebagai content creator dan model iklan. Melalui platform digitalnya, ia sering membagikan tips hidup sehat dan rutinitas gym yang dijalani. “Ini cara saya berbagi pengalaman. Siapa tahu bisa menginspirasi orang lain untuk hidup lebih sehat,” ujar Doni.

Doni yang dulunya membantu orang tua bertani di kampung kini merasa perbedaan besar dalam kehidupannya di Batam. “Dulu di kampung saya hanya membantu orang tua di sawah, sekarang saya bisa bekerja di perusahaan Taiwan dengan gaji bulanan yang cukup, dan saya bisa menjaga pola hidup sehat,” kata Doni. Bekerja dan berolahraga di kota besar telah mengajarinya banyak hal tentang hidup dan kemandirian.

Berbagai tawaran menjadi model iklan juga mulai menghampiri Doni. Keberhasilannya menjaga tubuh yang bugar dan penampilannya yang semakin percaya diri membuat beberapa brand meliriknya sebagai model. “Ini hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Tapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini,” ungkapnya dengan bangga.

Menurut Doni, salah satu kunci keberhasilannya adalah keberanian untuk keluar dari zona nyaman. “Tips dari saya, keluarlah dari zona nyamanmu. Beranilah ambil risiko untuk mencari jati dirimu,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa merantau memang berat, namun menurutnya itulah salah satu cara untuk menemukan potensi diri dan meraih kesuksesan.

“Kesuksesan itu tidak datang menghampiri kita, kita yang harus menggapainya,” pungkas Doni. Bagi Doni, hidup di perantauan telah mengajarkannya nilai-nilai perjuangan dan kerja keras. Dengan motivasi yang kuat dan tekad yang besar, ia terus melangkah maju, membawa harapan dan kebanggaan bagi keluarganya di kampung halaman.