
Riau, TeropongJakarta.com – Nama Jovie Permatasari semakin dikenal di dunia fashion sebagai konten kreator dan pengusaha sukses di bidang fashion dan scarf. Namun, kini ia mengejutkan banyak orang dengan langkah terbarunya: merambah bisnis coffee shop. Keputusan ini bukan sekadar tren, tetapi hasil dari perhitungan matang dan riset pasar yang mendalam.
“Kita harus keluar dari zona nyaman. Ketika bisnis fashion berhasil, tentu saja kita harus riset kembali usaha apa yang bakal trending ke depannya. Coffee shop sekarang banyak bertumbuh dan sesuai dengan zamannya. Banyak orang bekerja dari mana saja (Work From Anywhere/WFA), makanya saya sangat menekuni bisnis baru ini,” ungkap Jovie saat diwawancarai.
Keputusan ini diambil setelah ia melihat tren berkembangnya coffee shop sebagai tempat bukan hanya untuk menikmati kopi, tetapi juga sebagai ruang kerja dan berkumpul bagi anak muda. Baginya, bisnis ini menawarkan peluang besar untuk berkembang di masa depan.

Namun, mengelola dua bisnis sekaligus tentu bukan perkara mudah. Jovie mengakui bahwa pada awalnya ia sempat kesulitan membagi waktu antara menjadi konten kreator, mengelola bisnis fashion, dan kini mengurus coffee shop.
“Awal-awal sangat kesulitan, apalagi semua baru dirintis. Tapi setelah ilmunya didapat, semua bisa ter-handle, walau kadang harus berhadapan dengan ‘deadline’. Tapi karena semuanya dilakukan dengan cinta, jadi semua baik-baik saja,” jelasnya.
Menariknya, Jovie tidak meninggalkan akar fashion-nya dalam bisnis coffee shop ini. Ia menerapkan konsep desain interior dan branding yang memiliki sentuhan fashion agar tempatnya terlihat modern dan menarik bagi generasi muda.
“Banyak anak muda zaman sekarang yang sudah menjadi bos atas usaha mereka sendiri. Hal-hal seperti ini yang memacu semangat untuk bisa menjadi bos, walaupun usaha masih kecil-kecilan,” katanya.

Selain dunia bisnis, Jovie juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan gaya hidup sehat. Ia aktif berolahraga dan menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama dalam kesehariannya.
“Kesehatan itu nomor satu. Ketika kita sakit, banyak masalah yang muncul, termasuk tidak bisa menjalankan usaha dengan baik. Selain menjadikan ini sebagai lifestyle, olahraga memang bikin candu. Banyak yang terinspirasi juga ketika saya memposting kegiatan olahraga saya,” ungkapnya.
Ia bahkan berencana untuk menggabungkan gaya hidup sehat ke dalam bisnisnya, seperti menyediakan menu sehat di coffee shop miliknya. Dengan begitu, ia ingin mengajak lebih banyak orang untuk menerapkan pola hidup yang lebih baik.

Meski terlihat sukses, perjalanan Jovie tentu tidak selalu mulus. Ia mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam dunia bisnis adalah saat omzet menurun dan harus menghadapi berbagai kendala bisnis.
“Sebagai pengusaha, tantangan terbesar adalah ketika omzet menurun. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini. Tapi dengan terus belajar dan memiliki tim yang solid, saya rasa semua masalah dapat diatasi,” ujar Jovie dengan optimis.
Baginya, memiliki tim yang solid adalah kunci utama dalam menghadapi tantangan bisnis. Dengan kolaborasi yang baik, semua kendala bisa diatasi bersama-sama.

Ke depan, Jovie berencana untuk semakin mengembangkan usahanya di berbagai bidang. Ia ingin menjadikan bisnisnya tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga membawa dampak positif bagi banyak orang.
Ia pun berharap perjalanan bisnisnya bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya agar berani mencoba hal baru dan tidak takut menghadapi tantangan. “Jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Semua memang butuh proses, tapi kalau dilakukan dengan tekun dan cinta, hasilnya pasti akan sepadan,” pungkasnya.