
BINTARO, TeropongJakarta.com – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban, sosok Ananda Ainun Jariah Harahap mencuri perhatian dengan gaya hidupnya yang menggabungkan olahraga dan kepedulian sosial. Perempuan asal Bintaro ini membuktikan bahwa passion tidak selalu harus berujung pada prestasi gemilang, melainkan juga pada konsistensi dan dampak sosial.
Ainun mengaku bukanlah atlet profesional, melainkan sekadar pecinta lari seperti jutaan orang lainnya. Namun, yang membedakannya adalah komitmennya untuk menghubungkan aktivitas fisik dengan aksi filantropi. “Saya pernah berdonasi vitamin dan suplemen untuk anak-anak panti asuhan agar mereka lebih kuat beraktivitas, termasuk berolahraga,” ujarnya.

Bagi Ainun, olahraga bukan sekadar urusan kesehatan pribadi, melainkan juga sarana untuk berbagi kebaikan. Ia meyakini bahwa tubuh yang sehat akan mendorong semangat hidup yang lebih baik, terutama bagi anak-anak kurang beruntung. “Kalau fisik mereka kuat, olahraga pun jadi lebih bersemangat,” tambahnya.
Tak hanya aktif di dunia lari, Ainun juga dikenal sebagai sosok yang bijak dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab moral dalam setiap unggahan. “Saya selalu berhati-hati memilih kata-kata agar tidak menyinggung atau menebarkan energi negatif,” jelasnya.
Konten-konten yang ia bagikan didominasi oleh aktivitas lari dan traveling, dua hal yang paling ia minati. Ainun ingin media sosialnya menjadi ruang yang inspiratif sekaligus menghibur. “Lebih baik berbagi sesuatu yang informatif atau setidaknya membuat orang senang,” ucapnya.

Meski rutin berlari, Ainun mengaku bahwa konsistensi tetap menjadi tantangan terbesarnya. “Mempertahankan kebiasaan olahraga itu tidak mudah, apalagi di tengah kesibukan sehari-hari,” akunya. Namun, ia berhasil mengatasinya dengan manajemen waktu yang baik.
Selain olahraga, Ainun juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial melalui yayasan yang didukungnya. Ia rutin menjadi donatur, meski enggan menyebutkan secara detail program-program yang dijalaninya. “Saya lebih suka berkontribusi tanpa banyak bicara,” katanya rendah hati.
Ketika ditanya tentang rencana ke depan di dunia olahraga, Ainun mengaku tidak memiliki target khusus. Namun, ia menyimpan satu impian unik: berlari di Pyongyang, Korea Utara. “Entah kapan bisa kesana, tapi mimpi itu selalu ada di kepala saya,” ujarnya sambil tersenyum.

Di media sosial, Ainun memilih untuk mengalir tanpa beban. Ia tidak memaksakan diri untuk selalu produktif membuat konten. “Yang penting konsisten dan bermanfaat,” tegasnya.
Ainun percaya bahwa setiap langkah kaki, baik di lintasan lari maupun dalam kehidupan, harus memiliki makna. Baginya, kesederhanaan justru menjadi kekuatan untuk menebar inspirasi.
Dari donasi kecil untuk anak panti hingga impian berlari di negara yang jarang dikunjungi turis, Ainun membuktikan bahwa eksistensi seseorang bisa berdampak tanpa perlu pencapaian spektakuler.