Jakarta, TeropongJakarta.com – Angka pengangguran di Indonesia diproyeksikan terus meningkat hingga tahun 2025. Banyak lulusan baru menghadapi tantangan berat dalam menemukan pekerjaan di tengah persaingan yang semakin ketat. Menyikapi situasi ini, Imam Pesuwaryantoro, Indonesian Country Director Representative di Global Network of Political Leaders, berbagi tips bagaimana para pencari kerja dapat meningkatkan peluang mereka untuk diserap oleh industri.
Imam Pesuwaryantoro, yang juga mahasiswa Universitas Terbuka Jakarta, menjelaskan bahwa kunci utama untuk sukses dalam mencari kerja adalah keseimbangan antara pemahaman teori dan penerapan praktis. Menurutnya, fokus 30% pada teori di kampus dan 70% pada praktik kasus nyata adalah formula yang efektif untuk mengembangkan skillset yang dibutuhkan oleh industri.
“Saya selalu mengingatkan bahwa pendidikan formal memang penting, namun kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi nyata jauh lebih kritikal,” ujar Imam. Ia menekankan pentingnya mahasiswa untuk tidak hanya mengandalkan teori, tetapi juga aktif mencari pengalaman praktis melalui magang, proyek kolaboratif, dan studi kasus.
Imam memberikan contoh konkret dari pengalamannya sendiri. Sebagai mahasiswa yang berprestasi di bidang akademis, ia juga menciptakan berbagai inovasi yang telah diakui secara internasional. Beberapa di antaranya termasuk Batako Puzzle Multifungsi, Media Aggregator, Eco Urban Farming, dan pengelolaan sampah alat peraga kampanye pasca Pilpres menjadi produk upcycle.
“Inovasi-inovasi ini tidak hanya lahir dari pemikiran kreatif, tetapi juga dari pemahaman mendalam tentang masalah nyata yang dihadapi masyarakat,” jelas Imam. Menurutnya, kemampuan untuk melihat peluang dan menciptakan solusi praktis adalah keterampilan yang sangat dihargai oleh industri.
Selain itu, Imam juga menekankan pentingnya membangun jaringan profesional. Ia menyarankan mahasiswa untuk aktif menghadiri seminar, workshop, dan acara industri lainnya. “Jaringan yang luas akan membuka banyak pintu kesempatan dan memberikan wawasan tentang tren dan kebutuhan terbaru di industri,” katanya.
Pengembangan skillset sesuai dengan kebutuhan industri juga menjadi poin penting yang disoroti Imam. Ia mendorong mahasiswa untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang mereka dan menyesuaikan kemampuan mereka sesuai dengan tren tersebut. “Identifikasi kebutuhan industri dan kembangkan kemampuan yang relevan adalah kunci untuk tetap kompetitif di pasar kerja,” tambahnya.
Imam juga menggarisbawahi pentingnya pembelajaran berkelanjutan. “Jangan pernah berhenti belajar. Ikuti pelatihan, seminar, dan workshop untuk terus meningkatkan kemampuan. Dunia kerja selalu berubah, dan kita harus siap beradaptasi dengan perubahan tersebut,” ujarnya.
Salah satu tips penting lainnya yang dibagikan Imam adalah analisis kasus nyata. Menurutnya, menganalisis dan memahami kasus-kasus nyata akan membantu mahasiswa mengembangkan pemahaman praktis yang lebih mendalam. Ini akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan nyata di dunia kerja.
Imam juga menceritakan bagaimana pengalamannya sebagai delegasi Indonesia di berbagai acara bergengsi seperti Tech Open Air di Berlin, COP-28 di Dubai, dan Dubai Chamber International memberikan perspektif yang berharga tentang bagaimana industri di negara lain berkembang. “Pengalaman ini memperkaya pemahaman saya dan membantu saya melihat bagaimana kita bisa menerapkan praktik terbaik dari negara lain ke Indonesia,” jelasnya.
Menurut Imam, perjuangan tidak berhenti setelah memenangkan berbagai kompetisi. Baginya, yang terpenting adalah konsistensi dalam menyampaikan edukasi lingkungan hidup kepada masyarakat. “Perjuangan tidak hanya sekedar mengikuti lomba dan menang lalu selesai. Melainkan, bagaimana konsistensi dalam menyampaikan konten edukasi lingkungan hidup bisa dibawa dengan bahasa tongkrongan serta dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat luas,” katanya.
Dengan tips-tips tersebut, Imam berharap para mahasiswa dan lulusan baru dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan mengurangi angka pengangguran. “Kunci sukses tidak hanya terletak pada pemahaman teori, tetapi juga kemampuan praktis dan adaptasi dengan kebutuhan industri. Mahasiswa harus siap menghadapi tantangan nyata,” pungkasnya.
Leave a Reply