Sidoarjo, TeropongJakarta.com – Tatag Bintara Yudha, pendiri Luna Guitarworks, berhasil membawa gitar buatannya menembus pasar internasional. Usaha yang dimulai pada 2016 ini berawal dari keresahannya terhadap kurangnya gitar lokal berkualitas di Indonesia. Tatag, seorang penggemar musik dan pengrajin gitar, melihat potensi besar dalam industri gitar lokal yang belum dimaksimalkan.

Berawal dari garasi rumahnya di Sidoarjo, Tatag mulai membuat gitar secara handmade. Kualitas dan keunikan gitar buatannya segera menarik perhatian musisi lokal. Namun, ambisi Tatag tidak berhenti di situ. Ia mulai memasarkan produknya secara online dan aktif mengikuti pameran musik internasional. 

Tatag menyadari bahwa untuk bersaing di pasar global, ia harus menawarkan sesuatu yang berbeda. Luna Guitarworks kemudian fokus pada pembuatan gitar custom, di mana setiap gitar dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan spesifik pelanggan. Pendekatan ini terbukti berhasil, dengan pesanan datang dari musisi profesional hingga hobiis dari berbagai negara.

“Keunikan dan kualitas adalah kunci utama kami. Setiap gitar yang kami buat memiliki karakter dan sentuhan pribadi yang tidak bisa ditemukan di gitar massal,” ujar Tatag. Gitar Luna Guitarworks kini telah merambah pasar Jepang, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. Reputasi Luna Guitarworks sebagai produsen gitar berkualitas terus meningkat, berkat ulasan positif dari para pelanggan internasional.

Selain kualitas, Tatag juga fokus pada bahan baku yang digunakan. Ia memilih kayu lokal berkualitas tinggi dan material lain yang ramah lingkungan. Proses pembuatan yang teliti dan penuh dedikasi memastikan setiap gitar yang keluar dari workshopnya memenuhi standar internasional.

Motto Luna Guitarworks: “It’s not a musical instrument, it’s Value.” dan “We are redefining craftsmanship one guitar at a time.”

Pandemi COVID-19 sempat menjadi tantangan bagi Luna Guitarworks. Pesanan sempat menurun, namun Tatag tidak menyerah. Ia berinovasi dengan menawarkan layanan konsultasi virtual dan video promosi yang menarik. Hasilnya, pesanan kembali meningkat dan bisnisnya kembali stabil.

Saat ini, Luna Guitarworks mampu menghasilkan omzet mencapai Rp 20 juta per bulan dari beberapa pesanan. Kesuksesan ini tidak hanya menguntungkan Tatag secara finansial, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Workshop Tatag kini mempekerjakan beberapa karyawan yang dilatih untuk menjaga standar tinggi pembuatan gitar.

Tatag berharap Luna Guitarworks dapat terus berkembang dan membawa nama Indonesia ke kancah musik dunia. “Saya ingin gitar buatan Indonesia dikenal dan dihargai di seluruh dunia. Ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang kebanggaan nasional,” tambahnya.

Rencana ke depan, Tatag berencana untuk memperluas pasar Luna Guitarworks ke benua lain seperti Amerika Latin dan Afrika. Ia juga ingin membuka sekolah pelatihan untuk calon pengrajin gitar, berbagi ilmu dan pengalaman agar lebih banyak lagi gitar berkualitas tinggi yang dihasilkan dari Indonesia.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Tatag Bintara Yudha tidak hanya berhasil menjadikan hobinya sebagai bisnis yang sukses, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan kisah perjuangannya. Luna Guitarworks adalah bukti nyata bahwa produk lokal dapat bersaing di pasar internasional dengan kualitas dan keunikan yang ditawarkan.