
Bekasi, TeropongJakarta.com – Di tengah padatnya rutinitas kerja 8 pagi hingga 5 sore sebagai manajer di sebuah korporasi, Nela tak sekadar bertahan. Ia melaju. Dengan semangat yang nyaris tak pernah padam, perempuan asal Bekasi ini membuktikan bahwa kesibukan bukan penghalang untuk berprestasi di lintasan lari.
Tahun 2025 menjadi momen penting dalam perjalanan atletik amatirnya. Di tengah berbagai tantangan waktu dan tanggung jawab pekerjaan, Nela berhasil mencetak personal best di sejumlah kategori lomba lari. Bahkan, ia menembus lima besar podium dalam sejumlah event lari di wilayah Jabodetabek.
“Bagi aku, konsistensi itu bukan tekanan. Tapi justru kebebasan. Karena dari habit itu kita bisa bergerak lebih luas,” ujar Nela saat ditemui usai sesi latihan bersama komunitas lari. Filosofinya sederhana namun kuat menang bukan soal puncak, tapi tentang kesetiaan terhadap proses.

Puncak kebanggaannya tahun ini adalah ketika ia terpilih menjadi bagian dari pacer resmi Pocari Sweat Run 2025. Menjadi pacer bukan hanya tugas teknis, tetapi peran penting dalam menjaga semangat dan ritme para pelari lainnya. Di posisi itu, Nela menemukan komunitas dan support system yang mendongkrak performa dan kepercayaan dirinya.
Di tengah pencapaian tersebut, Nela tetap menjaga keseimbangan. Ia menyebut konsep “win-win” sebagai prinsip yang ia pegang erat antara karier, keluarga, dan olahraga. Baginya, semua peran punya tempat penting dan tak boleh ada yang saling menyingkirkan.
“Rencana ke depan? Aku tetap ingin perform, tetap mau punya hasil di lari. Tapi tetap menikmati kerjaanku, komunitas, dan kehidupan sosial. Itu penting,” ucapnya sambil tersenyum. Baginya, menikmati proses adalah bagian dari performa itu sendiri.

Nela tak berbicara tentang medali atau gelar besar. Motivasi terbesarnya justru sederhana: tetap sehat dan bugar hingga usia senja, dan menjadi inspirasi bagi keluarga serta orang-orang di sekitarnya. Bukan sekadar target, tapi gaya hidup yang ia pilih dengan sadar.
Ia percaya bahwa tubuh yang terjaga bukan hanya modal untuk menang, tapi bekal untuk merawat relasi, menyelesaikan pekerjaan dengan optimal, dan tetap hadir penuh dalam kehidupan keluarga. “Kalau kita fit, kita bisa kasih versi terbaik dari diri kita di semua aspek,” katanya.
Kisah Nela menegaskan bahwa performa bukan hak eksklusif atlet profesional. Siapa pun yang konsisten dan cermat mengelola waktu, bisa jadi juara di panggung hidupnya sendiri. Ia bukan hanya pelari, tapi juga seorang pemimpin di kantor, di rumah, dan di lintasan.
Dalam dunia yang terus berlari cepat, Nela memilih untuk berlari dengan irama sendiri. Dan mungkin, justru karena itulah ia bisa sampai lebih jauh.