Jakarta Utara, TeropongJakarta.com – Bagi Muthia Islami Nisa, usia muda bukan alasan untuk menunda mimpi. Perempuan asal Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini justru memilih memulai lebih awal. Saat masih duduk di bangku SMK kelas 1, pada usia 16 tahun, Muthia telah menapaki dunia bisnis. Tujuh tahun berselang, di usia 23 tahun, ia dikenal sebagai ibu muda sekaligus pengusaha skincare yang aktif membangun bisnis melalui konten digital.
Langkah Muthia memasuki dunia usaha lahir dari dorongan personal yang kuat. “Motivasi terbesar saya adalah ingin menjadi pengusaha sukses agar bisa mengangkat derajat keluarga dan bikin bangga almarhum ayah saya. Saya ingin beliau tahu kalau anaknya bisa jadi orang hebat dan bermanfaat untuk orang lain,” kata Muthia.
Ia memulai usahanya dari skala kecil sebagai affiliate dan distributor produk skincare. Di fase awal, Muthia mengaku lebih banyak belajar tentang produk, pasar, serta cara berkomunikasi dengan calon konsumen. Pengalaman tersebut menjadi fondasi penting dalam perjalanan bisnisnya.

Perkembangan teknologi digital kemudian membuka peluang yang lebih luas. Muthia melihat media sosial bukan sekadar ruang hiburan, melainkan alat strategis untuk membangun bisnis. “Di era digital sekarang, kreativitas konten itu penting. Konten bisa bikin usaha berkembang, viral, dan lebih dikenal masyarakat,” ujarnya. Ia menggabungkan edukasi produk, pengalaman pribadi, serta pendekatan personal dalam setiap konten yang ia bagikan.
Namun, jalan yang ditempuh tidak selalu mulus. Tantangan terbesar yang dihadapi Muthia adalah penolakan. “Enggak semua orang suka berbisnis dan pakai skincare. Penolakan itu pasti ada,” katanya. Ia menyebut penolakan sempat membuatnya ragu, terutama di masa-masa awal merintis usaha.
Alih-alih berhenti, Muthia memilih menjadikan penolakan sebagai bahan pembelajaran. Ia fokus pada edukasi, baik kepada calon konsumen maupun calon mitra. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang manfaat produk dan potensi bisnis affiliate serta distributor skincare dapat membuka peluang yang lebih besar, terutama di era digital.
Kepercayaan pelanggan menjadi aspek yang ia jaga dengan serius. Muthia menekankan pentingnya kualitas produk dan konsistensi komunikasi di media sosial. “Saya menjaga kualitas produk dan terus mengedukasi bahwa produk kami punya banyak manfaat dan potensi cuan yang nyata,” ujarnya.

Upaya tersebut berbuah hasil. Setelah menekuni bisnis selama kurang lebih tujuh tahun, Muthia menyebut omzet usahanya kini mampu mencapai dua digit setiap bulan. Dalam satu tahun, nilainya mencapai puluhan miliar rupiah, dengan akumulasi omzet yang telah menyentuh angka Rp1 miliar. Capaian tersebut diraih di usia yang relatif muda, beriringan dengan perannya sebagai seorang ibu.
Meski demikian, Muthia menegaskan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan. Ia kerap membagikan pesan kepada generasi muda agar berani memulai tanpa menunggu segalanya sempurna. “Jangan nunggu sempurna baru mencoba, jangan nunggu ada hasil baru serius. Nikmati prosesnya, pasti sukses akan kita raih,” katanya.
Bagi Muthia Islami Nisa, bisnis adalah perjalanan panjang yang dibangun dengan keberanian, konsistensi, dan keyakinan untuk terus bertumbuh sejak usia muda.
