Hong Kong, TeropongJakarta.com – Di tengah gemerlap kota Hong Kong, Mitha Aprilia, seorang pekerja migran asal Way Jepara, Lampung Timur, menemukan jalan untuk menggabungkan hobinya dengan profesi yang dijalaninya. Dikenal sebagai food enthusiast yang masih pemula, Mitha menceritakan perjalanan inspiratifnya kepada kami dalam wawancara eksklusif.
“Saya memang hobi memasak sejak kecil. Karena itu, saya terpikir untuk membuat konten kuliner yang sesuai dengan hobi saya. Dengan begitu, saya bisa lebih menikmati prosesnya,” ujar Mitha dengan semangat.
Mengelola waktu antara pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga dan hobinya sebagai food enthusiast, Mitha mengaku tidak mengalami kesulitan berarti. “Cara saya cukup mudah sebenarnya, yaitu dengan memanfaatkan hari libur untuk membuat konten kuliner. Kebetulan saya libur setiap hari Minggu dan saat hari libur nasional,” jelasnya.
Namun, tantangan tetap ada. “Tantangan utamanya mungkin lebih ke bingung memilih tempat untuk kulineran. Di sini mayoritas orangnya adalah non-Muslim, jadi saya harus lebih selektif dalam memilih tempat makan,” tambah Mitha.
Pengalaman kuliner yang paling berkesan bagi Mitha adalah saat makan di salah satu restoran terkenal di Hong Kong. “Pelayanannya serba cepat karena tempatnya selalu ramai. Jadi, kita dituntut untuk cepat juga, tidak bisa santai lama-lama setelah makan,” kenangnya dengan tawa.
Selain menjadi food enthusiast, Mitha juga aktif dalam berbagai kegiatan komunitas di Hong Kong. “Cara saya memanfaatkan hobi kuliner untuk berinteraksi dengan komunitas di Hong Kong adalah dengan berkolaborasi dan saling mendukung satu sama lain,” ujarnya.
Tak hanya berfokus pada dunia kuliner, Mitha juga mengembangkan kemampuan public speaking-nya. “Saya memulai kiprah di dunia MC karena tertarik dengan public speaking. Saya otodidak melatih diri untuk bisa percaya diri berbicara di depan banyak orang,” kata Mitha.
Kepercayaan terhadap kemampuannya sebagai MC mulai tumbuh sejak ia bergabung dengan komunitas BNI di Hong Kong pada tahun 2017. “Dari situ, saya makin banyak dipercaya untuk menjadi MC, bahkan oleh KJRI Hong Kong untuk acara Flower Show selama dua tahun berturut-turut,” imbuhnya dengan bangga.
Mitha memiliki harapan besar untuk masa depannya. “Saya ingin terus berkarya dan belajar mengembangkan skill yang ada pada diri saya. Meskipun pekerjaan saya sebagai pekerja rumah tangga asing, saya ingin membuktikan bahwa saya juga bisa berkarya dengan menjadi diri sendiri,” ungkapnya.
Dia berharap agar pandangan negatif terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri dapat berubah. “Saya ingin orang di luar sana tidak selalu menilai negatif kepada PMI. Kami juga bisa berkarya dan mengembangkan diri meskipun berada di negeri orang,” tegasnya.
Melalui kisahnya, Mitha Aprilia menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan semangat, seorang pekerja migran bisa mencapai banyak hal. Dari dapur kecil di Way Jepara hingga gemerlap panggung Hong Kong, Mitha terus mengejar impiannya, membuktikan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi jika kita berani bermimpi dan bekerja keras.
Leave a Reply