
PALOPO, TeropongJakarta.com – Di tengah tren busana olahraga yang cenderung terbuka, Masriana Makmur memilih jalur berbeda. Perempuan asal Palopo ini menjadi salah satu perintis rok syar’i yang dapat digunakan untuk berolahraga, melalui brand Inhaa Wear. Karyanya tak hanya menutup aurat, tetapi juga tetap memberikan kenyamanan dan mobilitas bagi penggunanya.
Awalnya, Masriana mengaku merasa risih menggunakan rok pendek seperti yang umum dipakai teman-temannya saat berolahraga. “Muncul ide, biar tetap sporty, saya membuat rok panjang untuk diri sendiri. Ternyata nyaman sekali,” ujarnya. Tanpa disangka, rekan-rekannya mulai bertanya di mana ia membelinya. Dari situlah lahir ide untuk memproduksi dan menjualnya.
Masriana melihat peluang itu sebagai cara untuk menebarkan kebaikan. Ia ingin mengajak perempuan muslimah tetap aktif berolahraga tanpa mengorbankan nilai kesopanan. “Saya ingin mengajak muslimah lebih tertutup, tapi tetap bisa bergerak bebas,” katanya. Respons yang diterimanya pun positif, bahkan datang dari teman-temannya di seluruh Indonesia.

Dalam proses produksi, ia memilih bahan ceruty baby doll yang ringan, nyaman, dan cocok untuk aktivitas fisik. Semua desain dibuat sendiri, mulai dari hanya satu model hingga kini berkembang menjadi empat model. Setiap potong rok dijahit secara handmade, memastikan kualitas dan detail terjaga.
Tak hanya mengutamakan estetika, Masriana juga memperhatikan aspek keselamatan. Ia menciptakan potongan dengan belahan di sisi kiri dan kanan, sehingga langkah kaki tidak terhalang saat berlari atau berolahraga. Desain ini telah teruji di berbagai event lari (race) yang ia ikuti maupun pelanggannya jalani.
“Sejauh ini aman banget, tidak ada kendala saat digunakan di lomba lari. Justru membuat kita lebih percaya diri,” kata Masriana. Desain inovatif ini menjadi pembeda Inhaa Wear di pasar busana olahraga muslimah.
Untuk memasarkan produknya, Masriana mengandalkan strategi promosi lintas platform. Ia aktif memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram melalui akun @inhaa.wear, untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Konten yang diunggah tak hanya memamerkan produk, tetapi juga menampilkan testimoni pelanggan.
Tak berhenti di situ, Masriana menggandeng beberapa komunitas penyelenggara event olahraga untuk memperkenalkan produknya langsung kepada target pasar. Kolaborasi ini menjadi cara efektif membangun kepercayaan dan memperluas jaringan distribusi.

Visi besar Masriana tak hanya soal bisnis. Ia ingin membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga yang memiliki keterampilan menjahit namun selama ini vakum dari dunia kerja. “Saya ingin memberdayakan ibu-ibu, agar punya penghasilan tambahan dari rumah,” ujarnya.
Selain memberdayakan tenaga lokal, Masriana menargetkan perluasan distribusi hingga pasar regional. Dengan meningkatnya tren olahraga di kalangan perempuan muslimah, ia optimistis produk rok syar’i sporty akan semakin diterima.
Dalam perjalanan bisnisnya, tantangan tetap ada. Mulai dari menjaga kualitas di tengah permintaan yang meningkat, hingga bersaing dengan produk massal yang lebih murah. Namun bagi Masriana, nilai unik dan visi sosial di balik Inhaa Wear adalah kekuatan utama yang tak bisa ditiru begitu saja.
Kini, rok syar’i sporty ciptaan Masriana bukan sekadar pakaian olahraga. Ia menjadi simbol pilihan gaya hidup yang memadukan kesehatan, kesopanan, dan pemberdayaan ekonomi lokal sebuah semangat yang lahir dari Palopo untuk Indonesia.