Bekasi, TeropongJakarta.com – Di tengah tumpukan sampah TPA Bantar Gebang, Bekasi, seorang pemuda bernama Imam Pesuwaryantoro berhasil mengukir berbagai prestasi internasional yang menginspirasi. Dibesarkan oleh neneknya, Trah Atmosentono, yang seorang petani ulet asal Sragen, Jawa Tengah, Imam tumbuh dengan nilai-nilai ketekunan dan kerja keras yang kini membawanya mencapai berbagai pencapaian luar biasa di usia 32 tahun.

Imam Pesuwaryantoro saat ini memegang amanah besar sebagai Indonesian Country Director Representative di Global Network of Political Leaders. Dalam posisi ini, Imam bersanding dengan para pemimpin muda dunia dari berbagai latar belakang profesi dan minat bakat. Ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam berbagai bidang, terutama dalam mengelola isu-isu strategis dan membangun jaringan internasional.

Selain itu, Imam juga dipercaya memimpin Generasi Energi Bersih (Gen-B) Indonesia sebagai Program Director. Bersama Maya Lynn, National Chairperson Gen-B Indonesia, Imam fokus pada isu pengelolaan sampah sebagai prioritas utama. Program ini bertujuan untuk menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi permasalahan sampah di Indonesia, sebuah tantangan besar yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak.

Sebagai mahasiswa Universitas Terbuka Jakarta, Imam tidak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga dikenal karena gagasan inovatifnya. Di antara inovasi yang telah ia ciptakan adalah Batako Puzzle Multifungsi, Media Aggregator, Eco Urban Farming, dan pengelolaan sampah alat peraga kampanye pasca Pilpres menjadi produk upcycle. Inovasi-inovasi ini menunjukkan kemampuannya dalam menggabungkan kreativitas dengan pemecahan masalah praktis.

Di platform pengelolaan sampah ternama, Plasticpay, Imam berperan sebagai Spokeperson PR & Communications. Dalam peran ini, ia bertanggung jawab menyebarkan informasi dan edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan kepada masyarakat luas. Kepiawaiannya dalam berkomunikasi menjadi salah satu kunci suksesnya dalam menjalankan tugas ini.

Prestasi Imam di kancah internasional tidak kalah mengesankan. Ia berhasil memenangkan Busan Global Smart Cities Challenge (BGSCC) Award di Korea Selatan pada tahun 2017 dan meraih Best Leading Innovation di BIXPO Awards, Korea Selatan pada tahun 2018. Selain itu, ia juga menjadi delegasi Indonesia di berbagai acara bergengsi, seperti Tech Open Air di Berlin, Jerman (2019), COP-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (2023), dan Dubai Chamber International (2024).

Menurut Imam, perjuangan tidak berhenti setelah memenangkan berbagai kompetisi. Baginya, yang terpenting adalah konsistensi dalam menyampaikan edukasi lingkungan hidup kepada masyarakat. “Perjuangan tidak hanya sekedar mengikuti lomba dan menang lalu selesai. Melainkan, bagaimana konsistensi dalam menyampaikan konten edukasi lingkungan hidup bisa dibawa dengan bahasa tongkrongan serta dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat luas,” kata Imam.

Imam juga menekankan pentingnya pendekatan yang sederhana namun efektif dalam menyampaikan pesan lingkungan hidup. Dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti, ia berharap edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dapat diterima dan dipraktikkan oleh berbagai kalangan masyarakat.

Dengan segala pencapaian dan dedikasinya, Imam Pesuwaryantoro membuktikan bahwa asal-usul bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar. Ia menjadi teladan bagi banyak orang, terutama generasi muda Indonesia, untuk terus berjuang dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan masyarakat. “Saya Imam, Salam Warga Bekasi!” ucapnya penuh semangat, menegaskan komitmennya untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia.