Jakarta, TeropongJakarta.com – Bagi Sania Clarissa Putri, hidup tidak berjalan dalam satu garis tunggal. Ia menjalani dua dunia yang menuntut disiplin dan ketahanan yang sama besar: dunia olahraga kompetitif dan dunia kerja yang menuntut tanggung jawab tinggi. Di tengah sorotan publik, Sania memilih berjalan tenang, menjaga ritme, dan tidak tergesa menjelaskan dirinya kepada siapa pun.
Aktivitas Sania belakangan mencuri perhatian setelah ia kerap membagikan rutinitas latihan dan pertandingan voli melalui media sosial. Unggahan-unggahan itu memperlihatkan sisi atletis yang konsisten latihan fisik, fokus pertandingan, serta kerja tim. Respons publik datang beragam, namun sebagian besar menyoroti ketekunan dan konsistensinya menjalani pilihan hidup yang tidak sederhana.
Bagi Sania, voli bukan sekadar aktivitas fisik. Olahraga ini telah menjadi ruang pembentukan karakter. Ritme latihan yang ketat, tuntutan fokus, serta tekanan pertandingan mengajarkannya tentang pengendalian diri dan kesabaran. Nilai-nilai itu, menurutnya, relevan dengan apa pun yang ia jalani di luar lapangan.
“Voli mengajarkan saya untuk tenang dalam tekanan. Di lapangan, kita tidak bisa bereaksi berlebihan. Semua harus terukur,” kata Sania kepada TeropongJakarta, saat dihubungi.

Pilihan Sania untuk tetap aktif bermain voli di tengah kesibukan bukan tanpa konsekuensi. Manajemen waktu menjadi tantangan utama. Ia harus memastikan kondisi fisik tetap prima, tanpa mengabaikan tanggung jawab lain yang melekat dalam hidupnya. Namun ia memilih menjadikan disiplin sebagai fondasi utama.

“Saya selalu membatasi diri. Ada waktu latihan, ada waktu istirahat, dan ada waktu untuk fokus pada kewajiban. Kalau tidak disiplin, semuanya akan berantakan,” ujarnya.
Media sosial, bagi Sania, hanyalah ruang berbagi, bukan panggung pembuktian. Ia mengaku berhati-hati dalam memilih apa yang ditampilkan ke publik. Popularitas, menurutnya, bukan tujuan utama. Yang lebih penting adalah menjaga makna dari apa yang ia jalani.
“Saya tidak ingin dikenal karena sensasi. Kalau orang melihat sisi positif dari apa yang saya lakukan, itu bonus. Yang utama, saya tahu batas diri saya,” kata Sania.
Kisah Sania mencerminkan wajah generasi muda yang tidak lagi memisahkan hidup dalam kotak-kotak kaku. Identitas tidak tunggal, melainkan berlapis. Namun di balik lapisan itu, ada upaya sadar untuk tetap berpijak pada nilai dasar: tanggung jawab, konsistensi, dan kesederhanaan.

Di lapangan voli, Sania berdiri sebagai atlet yang mengandalkan kerja tim dan ketahanan mental. Di luar itu, ia menjalani hidup dengan kesadaran penuh bahwa setiap pilihan membawa konsekuensi. Ia tidak mengklaim diri sebagai simbol apa pun. Ia hanya menjaga ritme agar tidak timpang, tidak berlebihan.
“Saya ingin tetap menjadi diri sendiri, apa pun perannya. Selama dijalani dengan jujur dan sungguh-sungguh, saya percaya hasilnya akan mengikuti,” ujarnya.
Sania Clarissa Putri mungkin tidak berisik dalam menjelaskan siapa dirinya. Namun melalui ritme yang ia jaga di lapangan dan dalam hidup ia memperlihatkan satu hal: konsistensi sering kali berbicara lebih lantang daripada penjelasan panjang.
