Jakarta, TeropongJakarta.com – Lampu kota Taipei menyala lembut saat sebagian orang bersiap tidur. Namun bagi DJ Ketty Key, perempuan asal Jakarta yang memulai karier DJ pada 2019, malam justru menjadi ruang hidupnya. Setelah selesai bertugas menjaga seorang lansia pekerjaan utamanya di Taiwan Ketty menutup pintu kamar, menyalakan perangkat kecilnya, dan kembali menata mimpi yang sempat ia tinggalkan.
Januari 2025 menjadi titik balik yang tidak pernah ia duga. Kedatangannya ke Taiwan hanyalah untuk bekerja, tetapi takdir justru membuka pintu lama yang selama ini hanya dia simpan di dalam hati. “Kerjaan utama aku tetap jaga lansia. Tapi di Taiwan aku sekolah DJ lagi di @IMDJ.TW,” ujarnya. Kalimat itu sederhana, namun di baliknya ada niat besar: memperluas jaringan, menambah wawasan musik internasional, dan jika takdir berpihak mendapatkan pengakuan dari musisi Taiwan.
Langkahnya mendaftar sekolah DJ bukan keputusan impulsif. Ketty pernah merasakan manisnya panggung. Ia tahu bagaimana rasanya membuat orang larut dalam beat yang ia ciptakan. Karena itu, berada jauh dari rumah justru membuatnya ingin berjuang lebih keras. “Siapa tahu bisa dikenal musisi Taiwan. Hidup kan nggak ada yang tahu,” katanya dengan optimisme yang pelan namun mantap.

Namun perjalanan kembali ke dunia musik tidak mulus. Hari-hari awal di Taiwan penuh penyesuaian. Tekanan kerja, godaan pergaulan, dan kondisi mental yang naik-turun membuatnya sempat goyah. “Awal di sini cuma coba-coba. Teman banyak menggoda. Mau nggak mau dinikmati karena kondisi di ‘konoha’ lagi tidak baik-baik saja,” tuturnya, mengisyaratkan bahwa ia pernah berada di fase paling rapuh. Tetapi justru karena itu, ia merasa harus kembali menata hidup dan musik menjadi pijakannya.
Setiap malam, setelah tugas menjaga lansia selesai, Ketty berjalan ke kelas DJ atau belajar sendiri dengan perangkat sederhana. Ia mengasah teknik beatmatching, belajar memahami karakter penonton internasional, hingga menyusun playlist yang memadukan pengaruh elektronik Asia dan Jakarta. Meski lelah, semangatnya tidak pernah padam. “Demi karier tetap menyala,” katanya sebuah janji pada dirinya sendiri.

Ketty tahu bahwa waktunya di Taiwan tidak selamanya. Suatu hari ia akan pulang ke Indonesia. Namun kali ini, ia tidak akan kembali sebagai orang yang sama. Pengalaman bekerja keras di negeri orang, belajar musik lintas budaya, dan bertahan di tengah tekanan membuatnya lebih matang. “Nanti pulang Indo, aku lanjutkan lagi karier yang sempat tertunda,” ujarnya.
Di antara rutinitas menjaga lansia dan malam-malam latihan, DJ Ketty Key sedang merangkai bab barunya. Perjalanannya mengingatkan bahwa mimpi tidak mati hanya karena tertunda mimpi itu diam, menunggu pemiliknya cukup kuat untuk menyala kembali. Dan hari ini, di Taiwan, Ketty sudah menyalakannya.
