
Bekasi, TeropongJakarta.com – Senin 18 Agustus 2025 Suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada Minggu, 17 Agustus 2025, bukan hanya dipenuhi karnaval, lomba tujuh belasan, dan gegap gempita pesta rakyat. Dari Kota Bekasi, satu seruan terdengar lantang: “Merdeka Sampah!”
Pekik itu datang dari Imam Pesuwaryantoro, pemuda berprestasi yang selama ini dikenal aktif menggaungkan isu lingkungan. Ia meluncurkan kampanye Merdeka Sampah sebagai refleksi atas makna kemerdekaan yang lebih luas: terbebas dari belenggu plastik sekali pakai, dari sungai yang tertutup sampah, dan dari budaya membuang seenaknya.
“Kalau kita bisa merdeka dari penjajahan, masa kita nggak bisa merdeka dari sampah?” kata Imam saat ditemui di Bekasi, Senin, 18 Agustus 2025.
Imam mengajak masyarakat luas dari komunitas, mahasiswa, akademisi, LSM, hingga pelaku industri untuk ikut serta dalam gerakan ini. Melalui aktivasi digital Social Media Challenge bertagar #PilahSampahDariSumber dan #EkonomiSirkular, ia mendorong publik mendokumentasikan aksi bersih-bersih, kreasi daur ulang, atau edukasi lingkungan.

Gerakan ini, menurut Imam, tak boleh berhenti sebatas seremoni perayaan kemerdekaan. “Harus ada program berkelanjutan, terukur, dan berdampak langsung ke masyarakat,” ujarnya.
Imam bukan nama baru dalam dunia kepemudaan dan inovasi. Prestasinya panjang dan menembus level internasional. Ia pernah meraih Juara 1 Nasional Indonesian Civil and Environmental Festival 2012 di IPB, Juara 2 Indikatama Innovation Competition 2014 di ITS, serta penghargaan Best Leading Innovation Award dalam ajang BIXPO Awards 2018 di Korea Selatan.
Di kancah global, Imam juga sempat mengikuti Tech Open Air (TOA) Berlin 2019, dan menjadi pemenang StartupXs-Changemakers Seed Grant Opportunity 2020. Terbaru, ia masuk jajaran Top 50 Awardee Young Innovator Awards 2025 oleh Japan Peace and Innovation Summit.

Di dalam negeri, kiprahnya masih konsisten. Imam tercatat sebagai juara 2 Reels Modena Challenge 2024, juara 3 COPSI 6th 2024 Universitas Terbuka, hingga penghargaan-penghargaan nasional lain yang menegaskan konsistensinya di bidang inovasi dan lingkungan.
Lewat rekam jejak itu, Imam ingin menggerakkan generasi muda agar tak hanya berhenti pada wacana. Ia percaya perubahan bisa dimulai dari langkah kecil: memilah sampah sejak rumah.
“Indonesia sudah merdeka 80 tahun. Saatnya kita merdeka juga dari krisis sampah. Karena bumi bukan warisan, melainkan titipan untuk generasi berikutnya,” ujar Imam.
Ajakan itu kini ia sebarkan lewat akun Instagram pribadinya, @imampesu11. Setiap unggahan publik yang menggunakan tanda pagar #PilahSampahDariSumber dan #EkonomiSirkular akan menjadi bagian dari narasi besar gerakan Merdeka Sampah.
Dari Bekasi, Imam berharap gaung ini bisa menular ke seluruh penjuru negeri. “Merdeka itu bukan hanya soal bebas dari penjajahan, tapi juga soal tanggung jawab menjaga tanah air kita,” katanya.