
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di tengah hiruk pikuk Jakarta, Farahdibha menjalani hidup dengan ritme yang ia ciptakan sendiri. Perempuan asal Cirebon ini percaya bahwa keseimbangan antara karier, hobi, dan gaya hidup bukan sekadar impian melainkan sebuah komitmen yang bisa diwujudkan setiap hari.
Setiap Senin hingga Jumat, Farahdibha sibuk di balik meja kantornya. Namun, begitu pulang kerja, ia menanggalkan sepatu kerja dan mengenakan sepatu lari. Rute lari di sekitar komplek menjadi rutinitas yang tak pernah ia lewatkan, semacam jeda yang membersihkan pikiran setelah seharian bergelut dengan pekerjaan.
Puncak tantangan datang saat ia memutuskan mengikuti Virgin Trail Run Race di Gunung Merbabu. Awalnya ia mendaftar kategori 10K. Namun, jarak yang ditempuh nyatanya lebih dari itu. Satu loop penuh jalur naik-turun via Selo, dengan batas waktu 7 jam. “Itu bener-bener menguji fisik dan mental,” kenangnya.

Di jalur berbatu dan tanjakan terjal, Farahdibha menahan lelah sambil menikmati udara pegunungan yang dingin. Tekadnya sederhana: menyelesaikan lomba tanpa cedera. Alhamdulillah, ia berhasil menuntaskan lomba dengan finish strong sebuah pencapaian yang membuatnya semakin percaya diri.
“Motivasinya sederhana, ingin hidup sehat dan produktif,” ujar Farahdibha. Prinsip itu ia pegang teguh, bahkan saat akhir pekan. Alih-alih tidur panjang, ia memilih menantang diri dengan aktivitas yang memacu adrenalin: trail run ke gunung atau sekadar hangout bersama teman-teman dekat.
Bagi Farahdibha, setiap tantangan yang berhasil ia lalui adalah bekal untuk langkah berikutnya. Ia sudah membidik sejumlah race trail run lain, dengan jarak dan kategori berbeda. “Pokoknya terus eksplorasi. Biar enggak cuma stuck di satu zona nyaman,” katanya.

Dukungan dari keluarga, terutama kedua orang tuanya, menjadi energi tambahan. Mereka melihat aktivitas ini sebagai sesuatu yang positif, bukan sekadar hobi musiman. “Mereka bangga, apalagi karena aku melakukannya dengan disiplin,” ujarnya.
Pandangan hidup Farahdibha pun terasa segar. Baginya, dunia tidak hanya berputar pada cinta atau laki-laki. “Hidup itu luas. Banyak hal yang bisa dieksplorasi, banyak orang yang bisa kita temui. Galau itu pasti, tapi jangan sampai menguasai hidup kita,” ujarnya sambil tersenyum.
Jejak langkahnya di lintasan lari adalah metafora dari perjalanan hidupnya terus bergerak, menanjak, terkadang terjal, tapi selalu menuju puncak. Dan setiap kali ia mencapai puncak, pemandangan yang terbentang di depan mata selalu mengingatkannya bahwa semua usaha itu layak dijalani.
Kini, Farahdibha menjadi inspirasi bagi lingkaran pertemanannya. Ia membuktikan bahwa pekerjaan, hobi, dan kehidupan sosial bisa berjalan beriringan. Kuncinya adalah konsistensi, manajemen waktu, dan keberanian untuk keluar dari rutinitas yang membosankan.
Bagi Farahdibha, ini baru permulaan. Masih banyak gunung yang menunggu untuk ditapaki, banyak race yang menanti garis start, dan banyak cerita yang akan lahir dari setiap langkahnya. “Selama kaki ini kuat, aku akan terus berlari,” ujarnya mantap.