
Malang, TeropongJakarta.com – Di sebuah kafe kecil di jantung Kota Malang, duduk seorang perempuan dengan pesona yang tak biasa. Wajahnya cantik, penampilannya stylish, namun sorot matanya menunjukkan kedalaman berpikir yang tidak main-main. Dialah Lisa Andriani, lulusan Magister Manajemen Universitas Merdeka Malang yang baru saja dinobatkan sebagai lulusan terbaik dan meraih predikat cumlaude.
Perjalanan Lisa dalam dunia akademik bukan sekadar mengejar gelar. Ada misi besar yang mengiringi langkahnya. “Saya tidak ingin negara kita hanya bagus di infrastruktur tapi rakyatnya punya mentalitas terbelakang,” katanya, tegas. Kalimat itu bukan sekadar kritik, melainkan semangat yang membakar dirinya untuk terus belajar dan menjadi agen perubahan.
Berbeda dengan kisah kebanyakan mahasiswa magister yang penuh drama, Lisa mengaku tidak merasa menghadapi tantangan berat selama studi. Kuncinya ada pada satu hal: proses yang baik. “Saya disiplin, konsisten belajar, aktif di semua mata kuliah,” ucapnya. Kecintaannya pada statistik bahkan menjadikan tugas akhir sebagai sesuatu yang menyenangkan. “Saya sangat mahir menggunakan SmartPLS, Amos, SPSS. Jadi penelitian itu terasa ringan,” tambahnya.
Tak hanya akademik, Lisa juga dikenal sebagai sosok yang aktif dan terorganisir. Saat ditanya bagaimana ia membagi waktu antara studi, bisnis, dan kehidupan pribadi, Lisa menjawab tanpa ragu. “Usaha saya sudah autopilot. Saya mulai hari sejak jam 5 pagi, ada waktu untuk olahraga, belajar, dan berkegiatan lainnya. Semua terstruktur,” jelasnya sambil tersenyum.

Kecintaannya pada manajemen tak hanya berhenti di ruang kelas. Lisa melihat manajemen sebagai fondasi penting dalam menghadapi dunia profesional. “Pendidikan manajemen bukan cuma teori, tapi juga membentuk pola pikir analitis dan kepemimpinan adaptif. Itu yang saya rasakan selama kuliah dan sangat relevan di dunia kerja saat ini,” ungkapnya.
Sebagai perempuan muda dengan pencapaian akademik yang gemilang, Lisa tak ingin berhenti di sini. Ada rencana besar yang telah ia susun. “Langkah saya selanjutnya adalah menempuh pendidikan doktoral. Saya ingin memperdalam ilmu, dan suatu hari nanti bisa mengajar dan berbagi pengetahuan,” tuturnya dengan semangat.
Di luar dunia akademik, Lisa juga aktif di media sosial, mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pendidikan dan kedisiplinan. Bagi sebagian orang, ia mungkin hanya influencer cantik. Tapi bagi para pengikutnya, Lisa adalah contoh nyata bahwa kecantikan bisa seiring dengan kecerdasan dan idealisme.
Kota Malang menjadi saksi tumbuhnya perempuan tangguh ini. Di tengah atmosfer akademik yang menantang, Lisa justru berkembang menjadi pribadi yang lebih terarah dan matang. “Saya merasa berada di jalur yang tepat. Pendidikan bukan hanya soal nilai, tapi bagaimana membentuk karakter dan visi hidup,” katanya.

Dengan segudang potensi dan semangat untuk terus belajar, Lisa Andriani siap melangkah lebih jauh. Ia bukan hanya lulusan terbaik di atas kertas, tapi juga representasi perempuan masa kini yang tak ragu mengubah paradigma lewat ilmu dan aksi nyata.
Di akhir wawancara, Lisa menutup dengan kalimat yang mencerminkan jiwanya: “Kalau kita ingin perubahan, jangan cuma menuntut dari luar. Kita sendiri harus berani menjadi bagian dari solusi.”
Lisa Andriani, perempuan Malang yang cantik, cerdas, dan bercita-cita besar bukan hanya sekadar lulusan cumlaude, tapi juga calon pemimpin pemikiran di masa depan.