
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di tengah ritme kota yang hiruk-pikuk dan penuh tuntutan, seorang perempuan dari Sunter, Jakarta Utara, memilih jalan sunyi: berjalan kaki setiap pagi. Namanya Novi Kurniadi, pemilik akun Instagram Laribarengcici, yang kini menjadi inspirasi hidup sehat lewat gerakan ringan yang konsisten.
“Aku percaya, gerak kecil hari ini akan lebih baik daripada diam,” ujarnya saat ditemui di kawasan Danau Sunter. Bagi Novi, olahraga tak harus selalu lari kencang atau nge-gym ekstrem. Jalan kaki pagi yang tenang dan teratur sudah cukup menjadi bentuk perlawanan terhadap stres dan gaya hidup pasif.
Aktivitas jalan kaki pagi dilakukan Novi setiap hari. Dengan pakaian olahraga sederhana, ia menyusuri jalanan kompleks perumahan sambil menyapa tetangga yang berolahraga. “Badan jadi lebih segar, pikiran juga lebih jernih. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi ritual menjaga kewarasan,” katanya.

Konsistensi adalah kata kunci. Novi membuktikan bahwa olahraga ringan bisa membawa dampak besar, asalkan dilakukan terus-menerus. “Scroll HP berjam-jam bisa, kenapa olahraga 30 menit terasa berat?” ujarnya sambil tertawa kecil. Ia tak ingin menunggu semangat besar untuk mulai, cukup gerak kecil setiap pagi.
Menurut Novi, banyak orang terjebak dalam budaya membandingkan. Lari harus cepat, tubuh harus ideal, dan gerakan harus produktif. Ia memilih jalan sebaliknya. “Pace orang lain bukan urusan kita. Mau lambat atau cepat, yang penting kita bahagia dan sehat,” katanya.
Dengan gaya komunikasi yang jujur dan apa adanya, akun Instagram Laribarengcici menjelma jadi ruang inspirasi perempuan urban. Novi tak menjual mimpi tentang tubuh ideal, tapi mengajak pengikutnya untuk mencintai tubuh sendiri lewat langkah kecil dan realistis.

“Gerak nggak harus lari kencang. Jalan kaki pun cukup. Yang penting terus bergerak,” tulisnya dalam salah satu unggahan viralnya. Pesan itu menggema di kolom komentar, di mana banyak perempuan merasa lebih nyaman memulai gaya hidup sehat tanpa tekanan.
Hidup sehat tak selalu mahal. Novi membuktikan, cukup sepatu nyaman, tekad sederhana, dan waktu 30 menit setiap pagi. “Bangun lebih pagi, hirup udara, bergerak. Sesederhana itu, tapi sangat berarti,” katanya.
Di tengah kota yang makin sesak, Novi menjadikan olahraga sebagai bentuk perlawanan personal terhadap tekanan mental. Ia menyebut jalan kaki sebagai “stress release” yang ampuh, terutama di era digital yang penuh distraksi.

Lewat Laribarengcici, Novi Kurniadi juga menyampaikan pesan soal self-acceptance. Bahwa validasi tak perlu dicari dari luar, dan angka di jam olahraga tak seharusnya mengatur harga diri. “Jangan tunggu validasi. Gerak untuk diri sendiri, bukan untuk dilihat orang,” ucapnya tegas.
Kini, Laribarengcici bukan sekadar akun olahraga ringan. Ia adalah narasi baru tentang perempuan urban yang memilih hidup sehat tanpa beban. Dari Sunter, gerakan Novi menjalar ke ratusan pengikutnya yang tergerak bukan oleh target, tapi oleh ketulusan.
Di tengah dunia yang serba cepat, Novi Kurniadi menunjukkan bahwa kadang, jalan paling sehat adalah berjalan perlahan.