Jakarta, TeropongJakarta.com – Sertu(K) Intan Indah Permatasari, seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang kini bertugas di Dinas Penerangan TNI AD, memiliki perjalanan karir yang penuh kejutan dan tantangan. Wanita asal Temanggung, Jawa Tengah ini, awalnya bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan), namun takdir membawanya ke dunia militer.

“Pengalaman pribadi saya di luar dugaan bisa masuk di dunia militer,” ujarnya. Walaupun keluarganya memiliki latar belakang militer, Intan tidak pernah membayangkan dirinya bergabung dengan TNI AD. Sebelum bergabung dengan TNI, ia hanya mengenal dunia sekolah dan belajar. Namun, dalam waktu 9 bulan, ia harus beradaptasi dengan cepat menghadapi dunia kerja dan senjata.

Setelah lulus dari SMA jurusan IPA, Intan mencoba mendaftar ke berbagai sekolah kedinasan. “Alhamdulillah, setelah berbagai sekolah kedinasan saya daftarkan, saya terpilih menjadi anggota TNI AD,” katanya. Tidak ada latar belakang pendidikan yang berhubungan langsung dengan dunia militer atau desain, tetapi Intan kini menekuni bidang editing dan desain majalah di TNI AD.

Sejak tahun 2020, Intan dipercaya untuk mendesain majalah dan buku di TNI Angkatan Darat. “Tantangan yang saya hadapi selama mendesain majalah adalah karena saya tidak ada latar belakang sama sekali dalam dunia desain,” jelasnya. Intan belajar secara otodidak, bertanya kepada ahli, dan mengikuti kelas-kelas online maupun offline untuk meningkatkan kemampuannya.

Pengelolaan waktu adalah salah satu kunci keberhasilan Intan. “Untuk pengelolaan waktu tidak ada kendala, karena memang sudah menjadi tugas pokok saya sebagai layouter,” katanya. Selain tugas sebagai layouter, Intan juga melaksanakan tugas militer lainnya.

Sebagai seorang ibu yang bekerja, Intan harus pandai membagi waktu antara pekerjaan dan keluarganya. “Tugas sebagai layouter selalu saya laksanakan sesuai timeline yang saya buat,” ujarnya. Intan berusaha meminimalisir pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu karena ada keluarga dan anak yang menunggu di rumah.

Satu hal yang dinikmati Intan sebagai layouter adalah ilmu baru yang selalu didapatkan dari setiap artikel yang ia susun menjadi majalah. “Menurut saya seni dalam buku itu perlu, karena dalam mendesain tata letak buku/majalah tersebut dapat membuat pembaca lebih mudah memahami dan mengerti isi dari sebuah tulisan,” katanya.

Di era digital ini, Intan percaya bahwa majalah dan buku masih sangat penting untuk dilestarikan. “Majalah dan buku sebagai sarana prajurit dalam mendapatkan informasi secara akurat dan lengkap dengan kepastian sumbernya,” tegasnya. Majalah juga dapat menjadi wadah bagi penulis yang mempunyai keinginan dan hobi menulis.

Prestasi dan pencapaian para prajurit juga diabadikan dalam buku atau majalah. Saat ini, TNI AD sedang menerapkan majalah berbentuk digital selain cetak. “Harapannya semua masyarakat tidak hanya prajurit dapat memiliki akses dan minat membaca yang tinggi terhadap perkembangan informasi di dunia kemiliteran,” kata Intan.

Majalah digital ini dapat diakses melalui militer-angkatandarat.com Dengan adanya majalah digital, diharapkan informasi tentang TNI AD dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan tentang kemiliteran.