Bengkulu, TeropongJakarta.com – Di suatu sore di kawasan wisata Pantai Panjang, deru ombak bercampur dengan derap langkah puluhan anak muda Bengkulu. Bukan untuk nongkrong atau sekadar duduk merokok, tetapi untuk berlari. Di antara rombongan itu, ada satu figur yang menjadi pusat perhatian: Nirmalasari Yulianty, atau yang akrab disapa Mala, salah satu pendiri komunitas lari BEERUS (Bengkulu Enthusiast Runners).
Komunitas ini, yang akan memasuki usia sembilan tahun pada awal tahun depan, tidak terbentuk dari sesuatu yang besar. Mala mengenang fase awal itu sebagai masa ketika sekelompok kecil teman hanya mencari ruang untuk mengobrol, bermain, lalu iseng berolahraga bersama. “Awalnya cuma main bareng, ngobrol, lalu coba-coba lari. Lama-lama, kami mulai ngajak teman-teman luar. Eh, ternyata makin ramai dan akhirnya solid sampai sekarang,” ujar Mala.

Selama hampir satu dekade, BEERUS tumbuh menjadi ruang alternatif bagi anak muda Bengkulu. Di tengah maraknya pergaulan negatif yang kerap menjebak remaja dari narkotika hingga pola hidup yang tidak sehat komunitas ini menawarkan arah lain: menghabiskan energi melalui olahraga. Mala melihat sendiri bagaimana rutinitas lari perlahan menggeser kebiasaan duduk berjam-jam, merokok, atau sekadar nongkrong tanpa tujuan.
“Harapan kami sebagai yang lebih senior, anak-anak muda bisa memilih olahraga dibandingkan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif,” katanya.
Fenomena nasional juga mendukung. Di era digital, olahraga lari kini menjadi gaya hidup populer dari Sabang sampai Merauke. Tren itu membuat regenerasi di BEERUS tumbuh cepat; semakin banyak remaja yang ingin ikut “FOMO berolahraga”. Mereka tidak hanya mengejar keringat, tapi juga mencari komunitas yang positif.
Yang menggembirakan, perhatian dari luar pun mulai berdatangan. Beberapa brand lokal seperti Pocari Bengkulu, EJ Sport Bengkulu, hingga individu-individu yang peduli komunitas, turut memberikan dukungan berupa perlengkapan, sponsor event, hingga kolaborasi khusus. Dampaknya terasa luas. Para kreator konten yang aktif di BEERUS mulai dilirik brand olahraga dari outfit running hingga perlengkapan lainnya.

Namun, bagi Mala, pencapaian paling penting bukan soal sponsorship, tetapi arah pergaulan generasi muda Bengkulu. Ia melihat energi anak muda sebagai potensi besar yang bisa terseret ke jurang atau justru diangkat ke tempat yang lebih baik.
“Kami ingin anak-anak muda Bengkulu tumbuh dengan pergaulan yang positif. Energi mereka besar sekali, sayang kalau terjerumus ke hal-hal negatif yang merugikan masa depan,” ujar Mala.
Sembari terus berlari di sepanjang Pantai Panjang, Mala dan BEERUS punya satu mimpi tambahan: agar wisata Bengkulu ikut terangkat. Bahwa di kota kecil ini, ada anak-anak muda dengan semangat besar, bergerak bersama, dan membuktikan bahwa komunitas bisa menjadi rumah untuk hidup lebih sehat, produktif, dan saling menguatkan.
