
Jakarta, TeropongJakarta.com – Di tengah hiruk pikuk Jakarta Pusat, ada sosok perempuan yang tak ingin dibatasi oleh label dan stereotip. Namanya Dame Aning Melati. Bagi Dame, jadi perempuan bukan berarti harus selalu tampil feminin, anggun, dan “baik-baik” di mata masyarakat.
“Aku suka naik motor, suka bertato, dan aku perempuan. Itu bukan hal yang salah,” ujar Dame kepada Teropong Jakarta. Ia percaya bahwa siapa pun, laki-laki atau perempuan, berhak memilih jalan hidup dan mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri.
Tak jarang, pilihannya ini membuat Dame mendapat tekanan, bahkan dari lingkungan terdekat. “Keluarga dulu sangat menolak. Katanya hobiku terlalu laki-laki, cara berpakaianku juga dinilai gak pantas. Tapi aku buktiin, dari hal yang mereka anggap aneh itu, aku bisa mandiri dan hidup dari hobi,” ceritanya.

Respons negatif juga datang dari masyarakat. Beberapa orang dengan mudah menyebutnya ‘cari perhatian’ hanya karena menekuni hobi seperti motoran. Tapi Dame tak peduli. “Kata-kata mereka gak ada manfaatnya buat hidupku. Aku lebih percaya sama diriku sendiri,” tegasnya.
Menurut Dame, kebebasan berekspresi bagi perempuan itu sangat penting. Kadang, hal-hal yang dianggap remeh seperti naik motor atau naik gunung justru jadi cara seseorang menyembuhkan diri. “Kita gak pernah tahu alasan seseorang melakukan sesuatu. Bisa jadi itu caranya pulih dari luka,” ucapnya.
Ia pun berharap media bisa lebih banyak mengangkat kisah perempuan yang berbeda. “Banyak loh perempuan yang keren tapi gak sesuai standar ‘ideal’ versi masyarakat. Ayo kita buat ruang-ruang yang ngasih mereka tempat, bahkan kalau bisa acara khusus buat perempuan biar saling dukung,” tambahnya.

Dame mengajak semua perempuan untuk tidak takut dianggap ‘bukan perempuan baik-baik’ hanya karena tampil beda. “Justru jadi diri sendiri itu langkah paling berani. Jangan pernah takut buat nunjukkin siapa kamu sebenarnya,” pesannya.
Baginya, mendengarkan diri sendiri lebih penting daripada mendengar omongan orang. “Kalau kamu suka, dan itu bikin kamu bahagia, lakukan aja. Selama gak merugikan orang lain, kamu punya hak untuk hidup dengan cara kamu sendiri.”
Tak hanya bicara, Dame juga membuktikan lewat aksi. Kini ia aktif di komunitas kreatif dan motor, bahkan beberapa karyanya di bidang desain dan otomotif sudah menghasilkan cuan. “Awalnya cuma hobi, tapi kalau konsisten dan percaya, semuanya bisa jadi jalan rejeki,” jelasnya.

Dame juga ingin menjadi inspirasi bagi perempuan muda lainnya. Bahwa jadi perempuan tak harus sesuai dengan cetakan masyarakat. “Perempuan itu kuat. Dan kita gak harus minta maaf karena berani berbeda.”
Jakarta mungkin penuh tekanan, tapi bagi Dame, ia akan terus melaju. Dengan motor, tato, dan keberanian untuk tetap menjadi dirinya sendiri sepenuhnya.