Jakarta, TeropongJakarta.com – Suasana Mall Atrium, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 8 November 2025, berubah semarak dengan deretan anak-anak dan remaja yang tampil menawan dalam balutan batik dan kebaya. Mereka bukan sekadar berlenggak-lenggok di atas panggung, tetapi membawa semangat pelestarian budaya dalam ajang Pemilihan Putri Batik DKI Jakarta 2025 yang digelar oleh Komunitas BAIK (Berbudaya Anak Indonesia dengan Kebaya).
Di antara para finalis, sorotan kamera tertuju pada satu sosok mungil yang memikat perhatian juri dan penonton: Alisya Marwa Isnaeni, gadis kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SDN PERIUK 2 ) Dengan senyum manis dan tatapan percaya diri, Alisya berhasil meraih penghargaan The Best Photogenic, sebuah pencapaian luar biasa bagi usianya yang masih belia.
Malam itu, Alisya tampil anggun mengenakan Batik klasik bernuansa biru dari Banten yang di modifikasi dan kebaya none Jakarta. Setiap langkah kecilnya di atas panggung memancarkan pesona alami yang membuat para fotografer tak berhenti mengabadikan momen. “Saya senang sekali bisa tampil disini dan memakai batik sebagai salah satu finalis DK Jakarta. Aku suka batik, karena batik merupakan ciri khas budaya bangsa yang perlu dilestarikan dan harus kita jaga,” ujar Alisya polos namun penuh makna ketika spech di depan dewan juri.

Bagi Alisya, tampil dalam ajang budaya bukan sekadar soal menang. Ia ingin belajar mencintai warisan leluhur sejak dini. “Aku ingin teman-teman di sekolah juga pakai batik sebagai wujud cinta tanah air, biar semuanya bangga sama Indonesia,” katanya sambil memegang trofi kecil di tangannya.
Sang ibu, Sukaesih, tak kuasa menahan haru melihat putrinya berdiri di atas panggung dengan penuh percaya diri. “Alisya dari kecil memang suka tampil dan berani mencoba hal baru. Tapi yang paling membuat saya bahagia, dia mencintai budaya kita dengan tulus. Ajang ini memberi ruang bagi anak-anak seperti Alisya untuk tumbuh dengan nilai-nilai kebangsaan,” tutur Sukaesih dengan mata berkaca-kaca. Dan saya mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah yang telah banyak mendukung Alisya untuk terus mengembangkan bakatnya di modelling.

Tak lupa rasa terimakasih saya ucapkan kepada semua panitia yang terlibat dalam acara ini, dan khususnya dewan juri Bunda Arsita, Kak Leon Dozan, Kak Rindo, Pak Sudin Kebudayaan Jakpus dan Kak Intan yang telah memilih Alisya sebagai The Best Photogenic di Putri Batik ini.
Menurut panitia dari Komunitas BAIK Azkia sebagai founder BAIK, ajang Putri Batik DKI Jakarta 2025 bukan sekadar kontes kecantikan, tetapi juga pendidikan karakter dan budaya. Anak-anak diajarkan arti filosofi batik, cara beretika di atas panggung, serta pentingnya melestarikan warisan bangsa sejak usia dini.
Alisya mungkin masih kecil, namun semangat dan rasa bangganya terhadap budaya Indonesia telah melampaui usianya. “Aku ingin nanti jadi desainer batik,” ujarnya malu-malu, sebelum melangkah turun dari panggung sambil menggenggam erat piala kemenangannya.
